Video berdurasi 53 detik itu pun viral di berbagai platform media sosial. Bahkan kini sudah menyebar di sejumlah grup WhatsApp.
Dalam video itu, Robiin meminta tolong kepada Presiden Prabowo. "Kepada bapak Prabowo presiden baru kami, tolong kami pak di Myanmar pak. Kami disekap pak disiksa. Tolong pak tolong pak," rintih Robiin dan 3 WNI lainnya dalam video dikutip detikJabar, Rabu (15/1/2025).
"Kami disekap, disetrum tolong pak kami sudah tidak kuat di sini pak, ini sudah 2 tahun, tolong pak semua sudah tertekan," lanjut video tersebut.
Tak hanya presiden Prabowo, Robiin dan 3 WNI dari Kalimantan, Bekasi dan Semarang itu meminta semua orang hebat di Indonesia agar bisa memulangkannya dan kembali ke tanah air.
Di konfirmasi terpisah, istri Robiin, Yuli Asmi membenarkan adanya video viral tersebut. Bahkan sosok laki-laki di sebelah kanan tak lain merupakan suaminya yang kini masih disekap di Myanmar.
Namun, Yuli Asmi mengaku khawatir sebab video yang beredar tersebut tidak diinginkan oleh Robiin dan temannya. Pasalnya, video tersebut bisa membahayakan nasib mereka ketika bos scammer mengetahui aksi tersebut. Karena seperti diketahui Robiin dipaksa menjadi online scammer.
"Video di tiktok itu sebenarnya bukan kemauan mereka. Mungkin karena ada kebocoran tapi ini jadi jalan oleh Allah supaya bisa balikin mereka. Kalau aku dari sisi positifnya seperti itu," kata Yuli Asmi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Memang video tersebut dibuat sejak beberapa bulan lalu. Namun, video yang dikirim ke keluarga hanya digunakan untuk kebutuhan dokumen selama perjuangan meminta bantuan ke pemerintah.
Yuli juga mengaku bulan ini, Robiin sempat melayangkan kabar. Namun, dalam komunikasi itu, Robiin tidak lebih hanya menanyakan kondisi keluarga dan progres upaya pemulangannya.
"Ya sama kayak gitu gimana caranya supaya pemerintah bisa mengambil kita," ujarnya.
Perjuangan Yuli Asmi untuk memulangkan suaminya dari jeratan bos Scammer Online di Myanmar tidak pernah terhenti. Bahkan, kabar itu sudah disampaikan kepada pihak KBRI di Myanmar.
"Pernah juga menelpon saya. Pak Arif Hidayatullah kalau nggak salah Kedubesnya tuh. Jadi dia ngasih tahu bahwa pak Robiin itu suruh hubungi hotline KBRI nah itu aja terakhir," ucapnya. (yum/yum)