Program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Majalengka akan berlangsung pada 13 Januari 2025. Di sisi lain, program ini menjadi 'mimpi buruk' bagi pedagang di sekolah, khususnya pedagang makanan.
Seperti pedagang nasi kuning di kantin SMK PUI Majalengka Nanang Kurnawan. Dia khawatir dagangannya jadi sepi pembeli setelah program ini bergulir. Pasalnya kebutuhan siswa sudah terpenuhi melalui program MBG.
"Mungkin para pedagang jadi sepi. Program nya sih bagus, cuma dampaknya gitu buat para pedagang, yang jajan jadi berkurang," kata Nanang saat diwawancarai detikJabar, Kamis (9/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil jualan nasi kuning, gorengan dan lain sebagainya, Nanang pesimis jika omzetnya masih bisa bertahan seperti biasa. Dia hanya bisa pasrah jika omzetnya turun setelah program MBG berjalan.
"(Omzet) ya pasti turun. Pembeli berkurang. Kalau omzet nggak nentu, kadang Rp300-500 ribu. Terus sekarang murid juga sedikit jadi nggak nentu," ujar dia.
Dia berharap program ini dievaluasi kembali agar melibatkan para pedagang kantin sekolah.
"Harapan saya dipertimbangkan lagi aja lah. Pedagang kantin dilibatkan dengan program ini biar sama-sama enak, jadi enggak ada yang dirugikan," ucap dia.
Sementara itu, salah seorang siswa SMK PUI Majalengka Lia Liani mengaku akan tetap memanfaatkan jam istirahat meski program MBG bergulir.
"Biasanya jajan. Nanti kalau program makan siang gratis jalan juga tetap jajan," kelakar Lia saat diwawancarai.
Meski demikian, Lia merasa terbantu dengan adanya program MBG. Nantinya, dia bisa jadi lebih menghemat.
"Tentu membantu, uang bekal jadi bisa ditabung," ujar Lia.
(dir/dir)