Kabupaten Cirebon memiliki sejumlah destinasi wisata yang bisa dikunjungi, salah satunya danau Setu Patok. Destinasi wisata ini cukup ramah di kantong bahkan bisa dengan cukup membawa uang Rp 20 ribu.
Danau Setu Patok yang berlokasi di Desa Setu Patok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon memiliki luas hingga 45 hektare. Danau yang tak jauh dari pusat kota ini menyuguhkan pemandangan alam yang menyegarkan mata.
Air danau yang tenang, udara yang sejuk ditambah perbukitan dan hamparan sawah menambah kesan 'menyatu dengan alam'. Bahkan jika datang, di sore hari, pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan sunset alias matahari tenggelam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya, ada dua tempat favorit pengunjung yang datang di danau Setu Patok. Pertama bagian depan danau, yang menjadi pintu masuk danau Setu Patok. Di sana terdapat area pejalan kaki, tempat duduk, pagar pembatas dan juga berbagai macam pedagang kaki lima yang menjual makanan dan minuman.
Sedangkan di bagian belakang danau, terdapat deretan warung yang menghadap langsung ke area bukit yang letaknya di tengah-tengah danau. Dengan deretan bangku yang cukup banyak, pengunjung juga bisa duduk di area sawah yang dekat dengan air danau.
Pantauan detikJabar di lokasi, tampak para pengunjung memenuhi area bangku warung yang menghadap langsung ke area taman.
Selain memiliki pemandangan yang indah dan udara yang masih sejuk, danau Setu Patok juga menjadi salah satu destinasi wisata yang murah meriah di Cirebon. Untuk membuktikannya, detikJabar mencoba berwisata di danau Setu Patok hanya dengan membawa uang Rp 20.000 belum lama ini.
Untuk masuk ke area danau Setu Patok, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk. Hal ini membuat uang Rp 20.000 masih utuh. Baru, setelah sampai warung, membeli minuman berupa teh tarik seharga Rp 5.000. Sehingga uang yang tadinya Rp 20.000 menjadi Rp 15.000.
![]() |
Tak lama kemudian, karena kondisi perut yang mulai lapar, akhirnya memutuskan untuk memesan mi kuah dengan telur mata sapi. Utuk satu porsinya dihargai Rp 10.000. Agar lebih nikmat, ditambahkan krupuk seharga Rp 2.000 dan juga satu buah gorengan seharga Rp 1.000. Membuat uang yang tersisa menjadi Rp 2.000.
Karena masih ingin minum, sisa uang Rp 2.000, digunakan untuk membeli air dingin tawar lengkap dengan es batunya seharga Rp 1.000. Sehingga uang yang tersisa di kantong menjadi Rp 1.000. Dan, uang Rp 1.000 tersebut digunakan membayar parkir, bagi yang membawa kendaraan.
Sehingga uang Rp 20.000 habis untuk menikmati suguhan mi kuah pakai telur, teh tarik, gorengan, kerupuk, air dingin tawar dan juga parkir. Sambil menikmati suguhan makanan, pengunjung disuguhkan juga dengan pemandangan danau yang Setu Patok yang indah di kala sore hari.
Salah satu pengunjung yang sering datang ke danau Setu Patok adalah Muhammad Rizky. Menurutnya, selain tidak perlu mengeluarkan budget yang besar, danau Setu Patok juga menawarkan pemandangan yang indah dan nyaman.
"Nyaman cocok buat nongkrong, apalagi kalau sore, sama murah juga, bawa Rp 20.000 juga cukup," tutur Rizky belum lama ini.
Selain Rizky, Muhammad Romadoni juga mengatakan, dirinya memang sering datang ke Setu Patok. Salah satu alasannya karena jaraknya yang mudah dijangkau, suasana yang nyaman serta harga makanan dan minuman yang masih murah.
"Makanan dan minumannya masih murah, nyaman, lokasinya deket sama rumah juga," pungkas Romadoni.
Untuk rutenya, dari arah Alun-Alun Kejaksan Kota Cirebon, langsung menuju jalan Siliwangi, lalu belok kiri ke arah jalan Veteran sampai keluar jalan Yos Sudarso, lalu lurus sampai Jalan Kalijaga, lalu belok kanan ke jalan Mundu, terus belok kiri ke Jalan Penpen Sinarancang, lalu belok kiri ke arah Banjarwinangun-Setu Patok, sampai terlihat bukit kecil danau Setu Patok.
(dir/dir)