Pantai Kesunean Selatan, Kota Cirebon, telah lama dalam kondisi memprihatinkan. Sudah bertahun-tahun, keindahannya terkubur di balik tumpukan sampah.
Namun, harapan mulai muncul. Ratusan relawan dengan semangat turun langsung ke pantai untuk membersihkan sampah dan menanam ribuan mangrove.
Aksi yang dilakukan oleh para relawan tersebut sebagai upaya menyemai keindahan alam di pantai Kesunean Selatan, Kota Cirebon yang telah lama terkubur oleh tumpukan sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumat (27/12), ada lebih dari seratus orang Relawan Nusantara yang berkumpul di sekitar pantai Kesunean Selatan. Sedari pagi mereka telah bersiap turun ke pantai dengan berbagai perlengkapan yang mereka gunakan.
Dalam aksi peduli lingkungan ini, ratusan relawan itu berbagi tugas. Ada yang sibuk mengeruk sampah, ada juga yang berfokus menanam mangrove di sekitar pantai.
Pantauan detikJabar di lokasi, setidaknya ada puluhan kantong sampah yang berhasil terkumpul. Sampah-sampah yang telah dikeruk kemudian dimasukkan ke kantong plastik yang telah disiapkan.
Kelompok relawan yang didominasi anak-anak muda itu terlihat bersemangat membersihkan sampah-sampah yang mencemari pantai Kesunean Selatan. Mereka berjibaku memerangi sampah yang menumpuk di sekitar pantai.
Direktur Program Relawan Nusantara, Sugeng Jaya Saputra mengatakan, dalam aksi bersih-bersih pantai dan penanaman mangrove di pantai Kesunean Selatan ini ada sekitar 150 orang relawan yang terlibat. Mereka bergabung dengan sejumlah pihak lainnya dalam aksi bersih-bersih pantai ini.
Menurut Sugeng, aksi bersih-bersih sampah dan penanaman mangrove ini menjadi hal penting untuk menjaga kelestarian dan keindahan pantai.
"Untuk mangrove di daerah pesisir itu sangat penting. Karena ekosistem mangrove itu ada beberapa manfaat. Seperti menjaga kelestarian alam dan mencegah abrasi. Dan juga sebenarnya mangrove ini bisa menjadi ekowisata," kata Sugeng saat ditemui dalam kegiatan bersih-bersih pantai dan penanaman mangrove di Pantai Kesunean Selatan, Jumat (27/12/2024).
Sugeng mengatakan, dalam kegiatan tersebut, setidaknya ada 2.000 mangrove yang ditanam di pantai Kesunean Selatan. Selain para relawan, menurutnya, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga kelestarian pantai. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama terlibat menjaga kebersihan pantai.
Sugeng mengatakan, usai melakukan penanaman mangrove, pihaknya akan rutin melakukan pemantauan. Pihaknya akan memantau pertumbuhan mangrove yang sudah ditanam di pantai Kesunean Selatan.
"Kita ada pendampingan selama satu tahun. Nanti per tiga bulan kita akan melakukan pengecekan dari total 2.000 itu ada berapa yang hidup. Misalkan ada yang mati nanti akan dilakukan tambal sulam," kata dia.
Aksi bersih-bersih pantai dan penanaman mangrove di pantai Kesunean Selatan ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh perusahaan pelat merah, PT PELNI berkolaborasi Relawan Nusantara.
"Program ini adalah salah satu program tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh PT PELNI," kata VP Treasury PT PELNI, Fauziah Ferryna.
Sama seperti yang disampaikan Sugeng, Fauziah juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama berperan aktif menjaga kelestarian pantai. Termasuk di pantai Kesunean Selatan, Kota Cirebon.
"Peran serta masyarakat di sini sangat penting. Karena PELNI mungkin kita akan memberikan sebuah program, tapi untuk keberlanjutannya sendiri kita butuh support dari masyarakat," ujar Fauziah.
Sementara itu, Sub Koordinator Pemulihan Lingkungan Hidup DLH Kota Cirebon, Tuningsih tidak menampik jika kondisi pantai Kesunean Selatan memang cukup memprihatinkan.
Banyaknya tumpukan sampah membuat pantai tersebut terlihat sangat kotor. Bahkan, ia mengatakan kondisi memprihatinkan itu sudah terjadi selama bertahun-tahun.
"Kondisinya memang sangat memprihatinkan. Untuk di pantai Kesunean Selatan sebenarnya sudah lama. Sudah lima tahun ke belakang," ucap Tuningsih.
Terkait dengan hal tersebut, Tuningsih menyatakan akan berkoordinasi dengan Bidang Persampahan DLH Kota Cirebon untuk menjaga pantai Kesunean Selatan agar terhindar dari tumpukan sampah.
"(Program khusus untuk sampah di kawasan pantai) dari DLH itu sebenarnya ada. Untuk waktunya nanti kami akan berkoordinasi lagi dengan Bidang Persampahan," kata Tuningsih.
"Ini tetap menjadi prioritas bagi Dinas Lingkungan Hidup. Kami dari Dinas Lingkungan Hidup tetap bersih-bersih pantai. Nanti ada tim-timnya juga," kata dia menambahkan.
(sud/sud)