Polisi akan memperketat pengawasan area Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Upaya ini sebagai bentuk pencegahan polisi untuk mengawasi aksi penyelundupan pemberangkatan calon pekerja migran nonprosedural atau ilegal.
Kasubsi PIDM Sie Humas Polres Majalengka Ipda Riyana menyampaikan, momen libur Nataru dikhawatirkan menjadi momentum bagi pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi tersebut. Oleh karena itu, polisi kini telah menyiapkan Pos Pengamanan di area Bandara Kertajati untuk memelototi praktik pemberangkatan calon pekerja migran ilegal tersebut.
"Setelah kejadian tersebut pihak kepolisian setempat akan memperketat pengawasan di lokasi BIJB Kertajati terfokus sekarang adanya Pos Pengamanan dalam rangka Nataru 2025," kata Riyana kepada detikJabar, Kamis (19/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui langkah ini, Riyana berharap, polisi baik pemerintah berhasil mencegah upaya pemberangkatan calon pekerja migran nonprosedural. Pasalnya, upaya tersebut dapat merugikan dan mengancam keselamatan para calon pekerja migran.
"Kami akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat dan mencegah serta menindak sesuai dengan tugas dan wewenang kepolisian," ujar Riyana.
Diketahui, belum lama ini tim gabungan dari Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) berhasil menggagalkan 21 orang pekerja migran nonprosedural yang akan diberangkatkan ke Timur Tengah. Aksi penggagalan pemberangkatan calon pekerja migran nonprosedural itu, merupakan hasil sidak tim gabungan dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dan Bandara Kertajati.
"Tim Kemnaker menindaklanjuti informasi masyarakat akan adanya pemberangkatan pekerja migran Indonesia secara non prosedural melalui Bandara Soetta, Tangerang, dan Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Tim Kemnaker bergerak bersama dengan Tim BP2MI untuk segera menindaklanjuti informasi tersebut," ujar Plt. Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 (Binwasnaker dan K3) Fahrurozi dikutip dari detikNews.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan (Binariksa) Yuli Adiratna menjelaskan bahwa Sidak pertama dilakukan pada Kamis(12/12) di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Setelah berkoordinasi dengan Pihak Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, tim gabungan melakukan pencegahan keberangkatan lima calon pekerja migran asal Trenggalek, Cirebon, Madiun, Nagekeo, dan Karawang.
"Saat ini kelima calon pekerja migran korban penempatan nonprosedural ditempatkan di RPTC Bambu Apus untuk proses penanganan selanjutnya. Kasusnya akan dilaporkan ke Kepolisian agar mendapatkan penanganan hukum terhadap pelaku yang memberangkatkan secara non prosedural," jelas Yuli.
Di Bandara Kertajati, sidak dilaksanakan pada Sabtu (14/12). Di sana tim gabungan berhasil mencegah keberangkatan 16 perempuan yang hendak bekerja secara nonprosedural sebagai asisten rumah tangga di Arab Saudi dan Qatar melalui Singapura. Mereka dijadwalkan akan terbang menggunakan pesawat Scoot.
(yum/yum)