Menyusul dua kecelakaan yang terjadi di perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Desa Bandengan, Kecamatan Mundu. Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon bersama Daop III PT KAI dan perwakilan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub meninjau lokasi untuk menilai kondisi perlintasan dan mencari solusi guna mencegah insiden serupa.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Hilman Firmansyah, yang memimpin langsung kunjungan lapangan tersebut. Hilman menyampaikan bahwa kecelakaan pertama pada 8 Desember lalu melibatkan seorang ibu yang diduga bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta. Dilanjut keesokan harinya, kendaraan mobil pickup yang membawa dua penumpang tertabrak kereta di lokasi yang sama, mengakibatkan satu korban tewas di tempat dan satu lainnya mengalami luka berat.
"Dengan seringnya kejadian kecelakaan di perlintasan ini, kami segera merespons dengan meninjau lokasi. Kami juga mengumpulkan data untuk dijadikan referensi dalam langkah tindak lanjut," kata Hilman, Jumat (13/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hilman menjelaskan bahwa kondisi perlintasan tanpa palang pintu di Desa Bandengan memang belum dilengkapi fasilitas keselamatan yang memadai. Sebagai langkah awal, pihaknya akan memasang palang pintu manual dari besi. Kebetulan, di lokasi tersebut sudah ada sukarelawan yang membantu mengatur lalu lintas.
Namun, ia juga menyoroti faktor kelalaian pengemudi dan adanya titik blind spot di perlintasan sebagai penyebab utama kecelakaan.
"Kami akan berupaya menciptakan sinergi antara pemerintah, PT KAI, dan masyarakat untuk menyelesaikan masalah ini. Selain itu, kami juga menghimbau agar para pengendara selalu berhati-hati, memastikan untuk menengok kiri-kanan sebelum melintas," tambahnya.
Setelah kunjungan lapangan, tim Dishub dan mitra terkait juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat. "Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya kewaspadaan saat melintasi perlintasan kereta api, terutama yang belum dilengkapi palang pintu," tutupnya.
(iqk/iqk)