Kasus minuman keras (miras) oplosan masih menghantui Jawa Barat. Seorang warga Indramayu mati sia-sia gegara miras oplosan.
Kematian warga bernama Indra alias Jalud ini menambah daftar catatan hitam miras oplosan yang merenggut nyawa. Jika ditarik ke belakang, kasus miras oplosan di Jabar pernah heboh di tahun 2018 lalu.
Indra yang merupakan warga Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang tersebut tewas usai menenggak miras oplosan. Sedangkan dua temannya dilaporkan kritis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari kejadian ini, satu orang dinyatakan meninggal dunia dan 2 orang lainnya sedang mengalami kritis dan sekarang dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Plumbon," kata Kasatreskrim Polres Indramayu AKP Hilal Adi Imawan.
Pihak kepolisian langsung memeriksa dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Di lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa satu botol minuman beralkohol dan sejumlah botol minuman energi, serta satu buah teko yang diduga digunakan korban untuk mengoplos minuman.
"Kami berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yaitu berupa satu botol berbau alkohol, kemudian 3 buah minuman merk panther, kemudian satu buah teko yang diduga digunakan untuk mengoplos minuman beralkohol," ungkap Hilal.
Hilal menduga korban tewas sedang melakukan pesta miras oplosan bersama lima rekan lainnya. Saat ini polisi masih memeriksa 4 orang saksi yang melihat kejadian tersebut.
"Kami juga mengamankan 4 orang saksi yang diduga mengetahui aktivitas tersebut," tambahnya.
Kejadian miras oplosan yang merenggut nyawa warga Indramayu masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
(wip/dir)