Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cirebon yang ada di bilangan Jalan Siliwangi kini tengah dibidik oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat. Pihak kejaksaan mengendus adanya dugaan korupsi pada pembangunan gedung tersebut.
Gedung Setda Kota Cirebon ini terlihat menjadi salah satu gedung tertinggi yang ada di Jalan Siliwangi. Gedung tersebut merupakan bangunan yang menjadi kantor pemerintahan.
Dilihat dari fasad depan, gedung Setda Kota Cirebon ini terlihat cukup megah. Gedung yang terlihat menjulang tinggi itu memiliki delapan lantai. Pada bagian bawahnya terdapat basement yang difungsikan sebagai tempat parkir kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kemegahan gedung Setda Kota Cirebon itu baru terlihat dari luar. Lantas, bagaimana sebenarnya bagian dalam dari gedung tersebut?
Diketahui, gedung Setda Kota Cirebon ini memiliki delapan lantai. Pada bagian lantai satu gedung ini merupakan pintu masuk utama. Ada dua opsi jika ingin naik ke lantai berikutnya, yakni bisa menggunakan lift maupun melawati anak tangga.
Namun pada anak tangga ini, ada beberapa bagian terlihat mengalami kerusakan atau keramik yang mengelupas. Di samping itu, pada bagian anak tangga ini juga tidak sepenuhnya dilengkapi pegangan.
Pegangan pada anak tangga ini hanya terdapat pada bagian kanan. Sementara pada bagian kirinya terlihat sama sekali tidak ada.
Dari amatan detikJabar, Jumat (1/11) dari delapan lantai yang ada di gedung setda, hanya enam lantai yang terlihat digunakan. Lantai satu merupakan pintu masuk utama, sementara lantai dua hingga lantai enam digunakan sebagai kantor pemerintahan.
Beranjak ke lantai tujuh, di lokasi ini terlihat minim aktivitas. Begitu pun dengan suasana di lantai delapan. Di lantai delapan ini terdapat sebuah aula yang digunakan sebagai fasilitas olahraga.
![]() |
Namun, situasi di lantai delapan ini terlihat cukup kotor dan seperti tak terurus. Bahkan, di lantai delapan ini juga terlihat banyak terdapat kerusakan. Seperti pada bagian plafon maupun pada beberapa bagian lainnya.
Sekadar diketahui, gedung Setda Kota Cirebon ini tengah dibidik oleh Kejaksaan Negeri Kota Cirebon. Pihak kejaksaan mengendus adanya dugaan korupsi pada pembangunan gedung tersebut.
Bahkan, kasus dugaan korupsi tersebut saat ini telah naik ke tahap penyidikan. Pada Kamis (31/10), Kejari Kota Cirebon telah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan fisik pada gedung Setda Kota Cirebon.
Kasi Intel Kejari Kota Cirebon, Slamet Haryadi mengatakan pengecekan tersebut dilakukan mulai dari basement hingga ke lantai atas. Namun, Slamet belum dapat menyampaikan secara detail hasil pengecekan tersebut.
"Yang jelas belum bisa kita sampaikan. Karena itu kan ranahnya ke ahli. Walaupun kemarin ahli sempat menyampaikan dari visual kita pengecekan fisik di lapangan, tim ahli dan penyidik melihat ada beberapa catatan yang nanti akan dilihat terkait dengan kaidah-kaidah dalam pembangunan konstruksi," kata Slamet.
"Apakah catatan-catatan itu nanti dapat digunakan sebagai bahan penghitungan atau untuk melakukan uji fungsi gedung pada saat pemeriksaan selanjutnya nanti," sambung dia.
Meski belum dapat menjelaskan hasil pengecekan fisik gedung, namun Slamet sedikit membeberkan beberapa bagian di gedung Setda Kota Cirebon yang menjadi catatan. Salah satunya adalah pada bagian anak tangga yang tidak dilengkapi pegangan di sisi kirinya.
"(Pegangan pada anak tangga) mungkin salah satunya itu yang menjadi catatan. Kemudian ada juga terkait dengan struktur bangunan. Ya ada beberapa catatan lah dari pengecekan kemarin," kata dia.
Selain melakukan pengecekan fisik gedung, dalam proses penyidikan, Kejari Kota Cirebon juga telah memeriksa sejumlah pihak untuk dimintai keterangan terkait dengan dugaan korupsi pada pembangunan gedung Setda Kota Cirebon.
"Untuk pemeriksaan sejauh ini lebih kurang dua puluhan orang. (Yang dimintai keterangan) pihak-pihak terkait pelaksanaan. Mulai dari perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, termasuk juga mungkin panitia pengadaan, semua sudah kita mintai keterangan lebih dulu," kata Slamet.
Slamet mengungkapkan, pembangunan gedung Setda Kota Cirebon ini berlangsung pada tahun 2016-2018. Pembangunan gedung delapan lantai itu menelan anggaran yang mencapai Rp86 miliar.
"(Nilai anggaran) pembangunan gedung itu Rp86 miliar. Sumbernya APBD, multiyears dari tahun 2016," kata Slamet.
(sud/sud)