Penjelasan Dinkes Cirebon soal Keracunan Makanan dari Puskesmas

Penjelasan Dinkes Cirebon soal Keracunan Makanan dari Puskesmas

Ony Syahroni - detikJabar
Senin, 28 Okt 2024 19:24 WIB
Konferensi pers Dinkes Kota Cirebon soal keracunan massal.
Konferensi pers Dinkes Kota Cirebon soal keracunan massal. (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon menanggapi puluhan orang yang diduga keracunan usai mengkonsumsi snack atau makanan ringan dari acara sosialisasi di Puskesmas. Dinkes Kota Cirebon telah mengambil sampel makanan tersebut untuk diuji di Labkesda Jabar.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Siti Maria menyebut, secara keseluruhan ada sebanyak 44 orang yang diduga keracunan. Mereka mengalami gejala mual, muntah hingga diare usai menyantap makanan ringan dari sebuah acara sosialisasi tentang sanitasi yang diselenggarakan di Puskesmas Cangkol, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

"Memang sampai dengan hari ini ditemukan ada 44 korban. Ada 10 korban yang dirawat dan alhamdulillah dalam kondisi membaik. Baik gejala diare maupun muntah-muntahnya sudah reda," kata Siti Maria di Kota Cirebon, Senin (28/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Maria, 44 orang yang diduga keracunan itu terdiri dari warga yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut dan para pegawai dari Puskesmas Cangkol.

"44 orang itu total. Jadi 44 orang itu terdiri dari kader (peserta sosialisasi) dan karyawan Puskesmas. Karyawan puskesmasnya 13 orang. Mungkin ada yang dari keluarganya juga karena mungkin ada snack yang dibawa pulang," kata dia.

ADVERTISEMENT

Maria lalu menjelaskan kronologi dari peristiwa dugaan keracunan tersebut. Menurut Maria, kejadian ini bermula dari adanya kegiatan sosialisasi tentang sanitasi yang diadakan oleh salah satu perguruan tinggi di Kota Cirebon. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Puskesmas Cangkol.

"Jadi ini awalnya bagian dari pengabdian masyarakat dari mahasiswa/mahasiswi. Pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan sosialisasi STBM atau Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang dilaksanakan dua hari, yakni Jumat dan Sabtu tanggal 25-26 Oktober 2024. Kebetulan tempatnya di Puskesmas Cangkol," kata Siti Maria.

Dalam kegiatan tersebut, pihak penyelenggara pun menyediakan snack atau makanan ringan untuk para peserta yang hadir.

Singkat cerita, diduga akibat menyantap makanan tersebut, orang-orang yang hadir dalam kegiatan tersebut pun mengalami beberapa gejala, seperti mual, muntah hingga diare. Beberapa orang di antaranya bahkan harus dilarikan ke rumah sakit.

"Yang dirawat ada 10 orang. Tapi alhamdulillah kondisinya mulai membaik," jelasnya.

Saat ini, kata Maria, pihaknya telah membawa sampel makanan yang dikonsumsi oleh puluhan orang yang diduga mengalami keracunan tersebut. Sampel makanan itu dibawa untuk diuji di Labkesda Jabar.

"Saat ini sampel itu ada dan sampel itu sudah kita kirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat. Karena Labkesda Provinsi Jawa Barat itu memang untuk pemeriksaan keracunan makanan sudah lebih lengkap," kata Siti Maria.

"Ini kan namanya dugaan keracunan. Sehingga pada sampel yang diperiksa nanti, kita bisa mendapatkan suatu kesimpulan. Apakah ini betul-betul penyebabnya dari makanan tersebut," kata dia menambahkan.

(orb/orb)


Hide Ads