Mengurai Manfaat Budidaya Bawang Putih Lokal Asal Majalengka

Mengurai Manfaat Budidaya Bawang Putih Lokal Asal Majalengka

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Selasa, 24 Sep 2024 17:49 WIB
Penelitian bawang putih lokal asli Majalengka
Penelitian bawang putih lokal asli Majalengka (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Majalengka memiliki produksi bawang putih lokal yang diberi nama Starmil 99. Bawang putih yang ditanam di Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka ini ternyata memiliki ragam manfaat termasuk untuk petani.

Baru-beru ini, penelitian dilakukan oleh mahasiswa dan juga dosen Universitas Majalengka (Unma) terhadap proses budidaya bawang putih lokal itu. Dari hasil penelitian, terungkap bila bawang putih lokal tersebut memiliki potensi yang tinggi untuk mendongkrak ekonomi masyarakat khususnya petani.

"Penelitian terbaru yang dilakukan di Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja, menunjukkan bahwa varietas bawang putih lokal Starmill 99 memiliki potensi hasil yang tinggi, terutama ketika ditumpangsarikan dengan cabai rawit," kata Penanggung jawab kegiatan dari Fakultas Pertanian Universitas Majalengka Dadan Ramdani Nugraha, Selasa (24/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengabdian ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) untuk memaksimalkan potensi pengembangan tanaman bawang putih dataran rendah ketika ditumpangsarikan dengan cabai rawit," tambahnya.

Dari hasil penelitiannya, bawang putih Starmill 99 yang ditanam di dataran rendah terbukti adaptif dan genjah. Selain itu, masa panennya juga lebih cepat dibanding varietas lainnya.

ADVERTISEMENT

"Dengan hasil yang tinggi dan efisiensi lahan yang optimal, pola tumpang sari bawang putih dan cabai rawit sangat layak dikembangkan di dataran rendah," ujarnya.

Dadan menyampaikan, sistem tumpang sari juga memberikan petani peluang lebih besar untuk meminimalkan risiko gagal panen dan memaksimalkan keuntungan dari dua komoditas sekaligus. Sistem tumpang sari dengan cabai rawit juga berpotensi memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan, dengan keuntungan bersih sebesar Rp 247.800.000 per hektar per musim.

"Selain keuntungan finansial, usaha tani ini juga berdampak positif pada aspek sosial, menyerap tenaga kerja lokal hingga 134 hari kerja pria dan 141 hari kerja wanita per hektar per musim," ucapnya.

Sekedar diketahui, bawang putih Starmill 99 ini merupakan varietas lokal asal Majalengka. Komoditas tersebut diakui menjadi varietas lokal Majalengka pada 31 Mei 2024 lalu, dan telah resmi terdaftar di Pusat Pendaftaran Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementerian Pertanian dengan nomor 048/A.9/05/2024 .

Dengan terdaftarnya varietas lokal ini, Dadan menilai petani bisa mendapatkan peluang lebih besar untuk meningkatkan nilai jual produk. Legalitas ini juga membuka jalan bagi pengembangan bawang putih Starmill 99 menjadi varietas unggul nasional, yang mampu bersaing dengan bawang putih impor di pasar lokal maupun nasional.

"Pengembangan varietas lokal Starmill 99 juga membuka peluang besar bagi petani dalam meningkatkan nilai tambah ekonomi mereka. Dengan daya simpan umbi yang lama dan kualitas yang tidak kalah dengan bawang putih impor, Starmill 99 diharapkan mampu bersaing di pasar nasional. Kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam mendukung pelepasan varietas unggul lokal juga diperlukan guna meningkatkan kesejahteraan petani," jelasnya.

Atas penelitiannya itu, Dadan meminta pemerintah daerah dan berbagai instansi terkait diharapkan terus mendukung program pengembangan bawang putih lokal ini melalui pelatihan dan pendampingan teknologi. "Dengan adanya inovasi dan penggunaan teknik budidaya modern, potensi bawang putih lokal Majalengka dapat dimaksimalkan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads