Kebakaran Hebat di Atap Jawa Barat

Jabar X-Files

Kebakaran Hebat di Atap Jawa Barat

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 15 Sep 2024 09:30 WIB
Kawasan Puncak Gunung Ciremai kebakaran
Kawasan Puncak Gunung Ciremai kebakaran. Foto: Istimewa
Kuningan -

Api berkobar di puncak Gunung Ciremai dalam peristiwa kebakaran. Akibat kebakaran itu, puluhan pendaki yang sedang menapaki atap Jawa Barat tersebut harus dievakuasi.

Peristiwa kebakaran di kawasan puncak Gunung Ciremai terjadi pada 7 Agustus 2019 lalu. Api pertama kali terlihat di Blok Gua Walet yang berjarak tak jauh dari puncak Gunung Ciremai.

Tim gabungan dari BPBD Kuningan, BPBD Majalengka, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, kepolisian hingga masyarakat bergerak cepat berupaya memadamkan api. Selain fokus ke titik api, petugas juga berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan pendaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, saat peristiwa kebakaran terjadi, ada sekitar 61 orang yang sedang mendaki gunung dengan ketinggian 3.078 mdpl tersebut.

"Petugas gabungan mengevakuasi semua pendaki yang ada di jalur pendakian, baik Jalur Apuy, Palutungan, maupun Linggarjati. Pendaki itu jumlahnya 61 orang," ucap Kepala BPBD Kuningan saat itu, Agus Mualudin, Kamis 8 Agustus 2019.

ADVERTISEMENT

Upaya pemadaman kebakaran di kawasan puncak Gunung Ciremai mengalami kendala. Angin kencang dan sulitnya medan membuat petugas kewalahan menaklukkan si jago merah. Bahkan area kebakaran meluas hingga 300 hektare.

Agus Mauludin menyebut, api yang membakar kawasan Goa Walet berasal dari api yang semula membakar di jalur Pendakian Apuy, Majalengka. Kencangnya angin membuat api dengan mudah meluas. Meski telah melakukan penyekatan, upaya pemadaman belum berhasil.

"Kami akan menghitung untuk menentukan langkah, apakah bisa dipadamkan secara manual atau memerlukan teknologi lain. Tim di sana sekarang sedang membuat sekat bakar supaya api tidak meluas," ucap Agus.

"Informasi dari teman-teman sementara sudah 300 hektaran hingga Kamis siang ini. Yang terbakar pepohonan, seperti pinus dan lainnya. Infonya edelweiss juga terbakar. Mudah-mudahan bisa teratasi, kita utamakan pembuatan sekat bakar dulu," lanjutnya.

Sulitnya mengakses lokasi membuat petugas harus melakukan pengiriman logistik dengan menggunakan sepeda motor trail guna mempercepat waktu. Namun motor hanya mampu menjangkau Pos Pendakian Pangguyangan Badak di ketinggian 1.800 mdpl, sementara lokasi kebakaran di Pos Gua Walet ada di ketinggian 2.950 mdpl.

Hingga Jumat 9 Agustus 2019, kebakaran di kawasan puncak Gunung Ciremai masih belum padam. Karenanya, BNPB mengerahkan heli water bombing untuk membantu proses pemadaman api. Heli water bombing itu mengambil air dari Waduk Darma dan dijatuhkan di kawasan puncak Ciremai.

Karena terus meluas, api membentuk setengah lingkaran atau cincin di kawasan puncak Ciremai. "Memang api belum padam. Informasi dari petugas yang di atas semakin meluas. Sudah membentuk setengah lingkaran di sekitar kawah," ujar Agus.

Upaya pemadaman dengan heli water bombing membuahkan hasil. Pada Sabtu 10 Agustus 2019, sejumlah titik api mulai berhasil dipadamkan meski belum seluruhnya. Medan yang sulit dan berkabut jadi penghalang pemadaman dengan water bombing itu.

"Proses pemadaman masih berlangsung, heli sudah beroperasi. Memang untuk Kuningan siang ini sudah ada titik api yang padam," jelas Agus.

Upaya pemadaman kebakaran di kawasan puncak Gunung Ciremai mulai membuahkan hasil. Hingga pada Selasa 13 Agustus 2019, hanya tersisa satu titik api yang berada di wilayah Pos Sanghiyang Rangka jalur pendakian Apuy, Majalengka.

"Masih terdapat satu titik kepulan asap di Sanghiyang Rangka jalur pendakian Apuy, Majalengka," ungkap Agus Mauludin.

Jabar X-Files merupakan rubrik khas detikJabar yang menyajikan beragam kejadian kriminal atau kejadian luar biasa yang pernah menyita perhatian publik.

(bba/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads