Halte depan UIN Siber Syekh Nurjati, SMKN 2 dan halte Lingkungan Hidup di Sukapura, Kota Cirebon dalam kondisi rusak. Dishub Kota Cirebon buka suara soal kondisi halte-halte rusak tersebut.
Indra Setiaman, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Cirebon memaparkan, rusaknya beberapa halte di Kota Cirebon, memang sudah terjadi sejak lama. Menurutnya, dari 21 halte yang ada di Kota Cirebon, ada sekitar 8 halte yang mengalami kerusakan sedang dan 6 halte rusak berat.
"Memang kondisinya sebagian besar sudah memprihatinkan, dari 21 halte yang ada, terdiri 5 buah halte BRT, 16 buah halte biasa, dengan rincian kondisinya 6 (halte) baik, 1 rusak ringan, 8 rusak sedang dan 6 rusak berat," ucap Indra, Selasa (27/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam data yang dilampirkan Indra, tampak beberapa halte yang mengalami kerusakan berat seperti, halte Ciremai Raya, halte SMAN 3, halte SMKN 1, halte STAIN, halte Lingkungan Hidup dan halte Taman Krucuk.
Meski sudah terjadi sejak lama, menurut Indra, karena terbatasnya anggaran untuk sarana dan prasarana, sampai sekarang masih belum ada halte rusak yang dibenahi. Padahal, menurut Indra, pemeliharaan halte, seharusnya dilakukan selama dua tahun sekali. "Minimal 2 tahun sekali ada pemeliharaan misalnya pengecatan, perbaikan kanopi dan lain sebagainya," tutur Indra.
Indra memperkirakan, halte di Kota Cirebon yang rusak akan dapat dibenahi pada tahun 2025. "Karena keterbatasan anggaran pemeliharaan sarana dan prasarana lalu lintas yang ada di Dishub sehingga belum bisa dilaksanakan, mudah-mudahan tahun 2025 dengan adanya anggaran dari opsen PKB (pajak kendaraan bermotor) bisa dialokasikan untuk anggaran pemeliharaan halte," pungkas Indra.
(mso/mso)