Derita Warga Desa Pakembangan 2 Bulan Antre Air Bersih

Kabupaten Kuningan

Derita Warga Desa Pakembangan 2 Bulan Antre Air Bersih

Mohamad Taufik - detikJabar
Kamis, 22 Agu 2024 02:45 WIB
Warga Desa Pakembangan, Kuningan, antre air bersih.
Warga Desa Pakembangan, Kuningan, antre air bersih. (Foto: Mohamad Taufik/detikJabar)
Kuningan -

Musim kemarau tahun ini masih menjadi mimpi buruk bagi warga Desa Pakembangan, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan. Sudah dua bulan ini warga harus rela antre mengambil air bersih dari sambungan pipa Pamsimas untuk memenuhi kebutuhan minum dan cuci sehari-hari.

Antrean panjang jeriken, ember, dan galon milik warga di dekat sambungan pipa Pamsimas desa tersebut menjadi pemandangan yang rutin terjadi setiap hari. Kadang, warga harus menunggu semalaman untuk mendapatkan air bersih Pamsimas dari mata air Cidangdeur yang debitnya kini semakin mengecil.

"Sudah dua bulan air sumur kering dan ledeng dari Pamsimas juga mati. Jadi solusinya kami menampung air dari pipa Pamsimas yang kondisinya pun kini hanya mengalirkan air sangat kecil, sehingga kami harus mengantre seharian," ungkap Emi (78), salah seorang warga Pakembangan dari RT 3 kepada detikJabar, Rabu (21/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emi mengatakan, kesulitan warga mendapatkan air bersih ini menjadi hal yang rutin terjadi setiap musim kemarau tiba. Bantuan Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang dibangun tahun 2008 pun kini kondisinya sudah tidak lagi berfungsi karena berbagai permasalahan.

"Kalau musim hujan keran dari Pamsimas ini ngocor, tapi kalau sudah kemarau begini pasti mati. Solusinya kita ambil air lagi ke sumur, tapi baru dua bulan kemarau langsung kering," ujar Emi.

ADVERTISEMENT

Kesulitan warga di Desa Pakembangan ini pun langsung mendapat tanggapan dari BPBD Kabupaten Kuningan yang segera mengirimkan bantuan air bersih, Rabu siang. Kehadiran satu tanki air bersih kapasitas 5.000 liter ini pun langsung disambut antusias warga berebut menampung air ke dalam wadah masing-masing.

"Alhamdulillah, akhirnya ada bantuan air bersih. Saya tampung lima ember untuk kebutuhan minum dan mandi keluarga. Mudah-mudahan cukup sampai besok," ujar Maya, warga dari RT 2.

Namun demikian Emi, Maya dan warga Desa Pakembangan yang lain berharap bantuan air bersih ini tidak hanya sekali mengingat keberadaan Pamsimas yang belum normal. "Kami inginnya Pamsimas bisa berfungsi lagi, karena kalau harus berebut air bersih bantuan dari BPBD kami capek harus unjal-unjalnya. Inginya Pamsimas bisa normal lagi, jadi kami tidak usah repot menunggu air sumur isi lagi," harap Maya.

Sementara itu Kadus I Desa Pakembangan Warta Sudarto mengakui kondisi Pamsimas di desanya sudah beberapa tahun terakhir ini tidak berfungsi maksimal karena beberapa kendala. Terutama berkaitan dengan kondisi saluran pipa yang beberapa diantaranya mengalami kebocoran karena dimakan usia.

"Kalau musim kemarau seperti ini debit air di hulu Cidangdeur juga berkurang. Ditambah kendala saluran air yang tersumbat karena ada akar rumput yang masuk, belum lagi yang pecah karena terinjak dan sebagainya. Karena keterbatasan anggaran, perbaikan Pamsimas ini belum bisa optimal," ujar Warta.

Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu mengatakan, bantuan air bersih ini sebagai tindakan darurat untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dialami warga Pakembangan.

"Kemarin kami mendapat laporan kalau di Desa Pakembangan ada kesulitan air bersih, makanya hari ini kita lakukan assessment dan ternyata terdata ada dua RT yang sumurnya sudah kering yaitu di RT 2 dan 3. Makanya langsung kita kirim bantuan air bersih sebanyak satu tanki kapasitas 5.000 liter, mudah-mudahan bisa membantu untuk satu atau dua hari ke depan," ujar Indra.

"Untuk pengiriman air selanjutnya, kami terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan perangkat Desa Pakembangan. Termasuk membahas upaya perbaikan sarana Pamsimas untuk menyelesaikan krisis air bersih ini tidak berkelanjutan," lanjutnya.

(orb/orb)


Hide Ads