Setiap hari, perahu-perahu nelayan yang penuh dengan hasil tangkapan lalu lalang di sekitar Pantai Baro, Kabupaten Cirebon. Para nelayan tersebut membawa berbagai macam ikan, namun ikan teri menjadi primadona utama.
Ikan-ikan teri ini kemudian disortir dan diproses dengan cara yang sudah turun-temurun dilakukan oleh para penduduk setempat.
Seperti yang dilakukan salah satu produsen ikan teri asin di Pantai Baro yang sudah bertahun-tahun memproduksi ikan teri asin sebagai tumpuan hidup bersama keluarganya. Dia adalah Udin (44) seorang ayah dari 3 orang anak yang sudah 5 tahun terakhir konsisten memproduksi ikan teri asin. Ia mengaku pasokan ikan teri yang diproduksinya didapatkannya dari nelayan setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ikan teri ini saya dapatkan dari nelayan sini sih, tapi kalau permintaan banyak saya juga ngambil ikan terinya dari daerah Jawa Tengah," ungkap Udin saat ditemui detikJabar saat sedang melakukan proses penjemuran, Rabu (21/8/2024).
Keunikan dari ikan teri asin produksi Pantai Baro adalah rasanya yang gurih dan teksturnya renyah, menjadikannya favorit di pasar lokal maupun nasional. Bahkan, permintaan terhadap ikan teri asin ini terus meningkat setiap tahunnya, terutama menjelang hari-hari besar seperti Lebaran dan Natal.
"Ikan teri asin yang saya buat ini buat dijual di daerah Jakarta sampai Palembang," jelasnya.
Proses Pembuatan
Untuk dapat memproses ikan teri asin ini, menurutnya butuh kemampuan dan kebiasaan. Pasalnya hal itu akan berpengaruh terhadap ikan teri asin yang dihasilkan.
"Proses pembuatan teri asin ini tidak mudah. Mulai dari pemilihan ikan yang berkualitas, proses penggaraman, hingga penjemuran yang harus pas, semua itu butuh keahlian khusus," ujarnya sambil menunjukkan hamparan teri yang sedang dijemur di bawah terik matahari.
Dalam proses perebusan ia menjelaskan membutuhkan waktu 3-4 jam lalu ditambahkan garam. Setelah itu, ikan teri hasil perebusan itu ditiriskan lalu ditata di tempat yang terbuat dari bambu untuk dilanjut dalam proses penjemuran.
"Kalau cuaca panas paling penjemuran cukup setengah hari saja, tapi cuaca tidak mendukung, proses penjemuran bisa memakan waktu lebih lama dan kualitas teri asin pun bisa menurun," katanya.
Harga Sedang Turun
Dalam perbincangan tersebut, ia sempat mengeluhkan harga ikan teri asin saat ini sedang mengalami penurunan dibandingkan beberapa bulan yang lalu.
"Harga sekarang lagi turun sekilonya cuma Rp33 ribu. Kalau bulan-bulan sebekumnya kan harga jual perkilonya Rp35 ribu," bebernya.
Ia menerangkan, penyebab turunnya harga yang saat ini dirasakan karena banyaknya pasokan dari luar pulau Jawa. Sehingga hal itu menjadi masalah yang dia alami bersama warga lainnya sebagai produsen ikan teri asin.
"Turunnya harga karena banyaknya pasokan ikan teri dari luar daerah pulau Jawa," ucapnya.
Meski begitu, pekerjaan ini tetap diminati oleh warga Pantai Baro karena mampu memberikan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tak hanya itu, industri ikan teri asin juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar yang bisa bekerja sambil mengurus keluarga.
(orb/orb)