Aparat keamanan di Kabupaten Kuningan mulai mempersiapkan pengamanan jelang Pilkada Kuningan 2024. Pengamanan ekstra dilakukan di 3 kecamatan rawan konflik.
Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian mengatakan tiga kecamatan yang dianggap rawan konflik yakni Kecamatan Kuningan, Kecamatan Ciawigebang dan Kecamatan Darma. Pengamanan ekstra akan dilakukan di daerah rawan tersebut.
"Untuk titik-titik tersebut akan ada penebalan personil dengan mengerahkan bantuan personil dari Brimob Polda Jabar. Namun demikian, kami berharap Pilkada Kuningan nanti berjalan aman, damai dan kondusif, " ucap Willy di Kuningan, Selasa (20/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Willy menuturkan ada sekitar 1.200 personil gabungan dari unsur kepolisian, TNI, Satpol PP dan lainnya disiapkan untuk mengamankan pelaksanaan Pilkada Kuningan 2024.
"Total personil petugas Pengamanan Pilkada nanti mencapai 1.200, terdiri dari 612 personil Polri dan 400 lebih dari Kodim, ditambah instansi lain dari Satpol PP, Dishub, Damkar dan lainnya. Belum ditambah anggota dari Linmas di setiap desa yang jumlahnya cukup banyak," ungkap Willy.
Berdasarkan data KPU, Willy menambahkan, Pilkada serentak nanti akan ada 1.927 TPS di Kabupaten Kuningan. Dengan jumlah tersebut, kata Willy, setiap anggota polisi akan bertugas menjaga setidaknya 10 TPS dengan dibantu anggota dari TNI, Linmas dan lainnya yang akan saling koordinasi.
"Kami juga sudah melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah rawan konflik, dan untuk Kabupaten Kuningan kami nyatakan masih masuk dalam kategori kuning atau aman. Dengan komunikasi dan koordinasi yang baik kita akan mengamankan setiap tahapan Pemilu mulai dari pendaftaran calon, kampanye sampai pencoblosan dan penghitungan nanti, " ujar Willy.
Sementara itu Komandan Kodim 0615 Kuningan Letkol Arh Aji Wiryawan mengatakan, dalam mendukung kinerja anggotanya mengamankan Pilkada nanti akan ada partisipasi dari anggota masyarakat yang tergabung dalam Mitra Babinsa yang ada di desa-desa.
"Dalam menjalankan tugas pengamanan Pilkada serentak ini TNI dan Polri tidak bisa bekerja sendiri melainkan dibutuhkan juga partisipasi aktif masyarakat. Terutama dalam hal mendapatkan informasi, Mitra Babinsa ini akan berperan dalam menyampaikan informasi setiap situasi dan kondisi serta kerawanan yang terjadi sehingga anggota Babinsa bisa langsung sigap menangani, " ujar Aji.
(dir/dir)