Warga Desa Cempaka, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon merasa khawatir acap kali melintasi di sebuah jembatan darurat yang berlokasi di jalan Ki Gede Mayaguna. Pasalnya konstruksi jembatan darurat tersebut menggunakan kayu balok sebagai landasan perlintasan yang dinilai dapat membahayakan bagi pengguna jalan.
Jembatan darurat tersebut diketahui sebagai jembatan penghubung antara Desa Cempaka dengan sejumlah kelurahan di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
Salah seorang warga Desa Cempaka, Abdul Gofar (37) mengatakan keberadaan jembatan darurat ini sudah ada sejak 2 tahun yang lalu sebagai pengganti jembatan yang sebelumnya ambruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jembatan ini sudah ada dari 2 tahun yang lalu sebagai pengganti jembatan yang ambruk," kata dia kepada detikJabar saat ditemui di lokasi, Senin (5/8/2024).
Ia mengungkapkan, jembatan itu juga sebagai akses utama aktivitas warga sekitar. Maka warga meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon untuk bisa segera kembali membangun jembatan permanen.
"Dasaran jembatan ini kan pakai balok kayu, takutnya ada pengguna jalan yang terperosok kalau melintas di jembatan itu kan lumayan dalam juga antara ketinggian jembatan sama sungainya," ungkapnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Imam (29) yang kesehariannya melintas di jembatan darurat tersebut.
"Setiap hari kami harus melintasi jembatan ini untuk beraktivitas. Kondisinya sangat memprihatinkan, beberapa bagiannya sudah mulai rapuh dan terlihat retakan di sana-sini," ujarnya.
Menurutnya, jembatan ini sudah tidak layak pakai dan sangat berisiko, terutama saat musim hujan tiba. "Kalau udah musim hujan bahaya banget suka licin, soalnya kan konstruksi jembatannya pakai kayu balok," paparnya.
Selain itu, sejumlah warga juga mengeluhkan minimnya penerangan di sekitar jembatan, yang membuat kondisi semakin berbahaya pada malam hari.
"Kami sangat khawatir, terutama bagi anak-anak yang harus pergi dan pulang sekolah melewati jembatan ini. Lampu penerangan yang ada suka konslet, sehingga kami takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ucapnya.
Para warga berharap agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jembatan ini atau membangun jembatan baru yang lebih aman. Mereka juga berharap ada peningkatan fasilitas penerangan di sekitar jembatan untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Menanggapi hal itu, Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya sudah berkoordinasi dengan dinas teknis untuk bisa segera menanggapi keluhan warga.
"Kami sudah koordinasikan sama DPUPR sebagai dinas teknis untuk bisa menanggapi keluhan warga," jelasnya.
Ia meminta kepada DPUPR untuk bisa memprioritaskan perbaikan infrastruktur pada anggaran tahun ini. "Saya sudah minta DPUPR untuk bisa gunakan skala prioritas untuk perbaikan maupun pembangunan infrastruktur sebagai penunjang kegiatan masyarakat," pungkasnya.
(yum/yum)