Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menggelar kegiatan pembekalan kuliah kerja mahasiswa (KKM) bertempat di gedung convention hall UMC, Sabtu (13/7/2024).
Dalam kegiatan ini mengambil tema "eskalasi kapabilitas eduwisata desa melalui UMKM, penurunan stunting dan kecakapan SDM perempuan dalam mencapai sustainable development goals 2045".
Rektor UMC, Arif Nurudin mengatakan guna mendukung agenda global Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2045, di mana pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, serta pengembangan ekonomi lokal melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi fokus utama dalam pelaksanaan kuliah kerja nyata kali ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita semua sadar bahwa tantangan-tantangan tersebut tidak bisa diselesaikan secara terpisah, namun harus melalui sinergi yang kuat antara berbagai sektor, termasuk akademisi, pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha," kata Arif dalam sambutannya.
Pembahasan tentang eskalasi kapabilitas eduwisata desa. Pendidikan merupakan pondasi utama pembangunan, dan kami berkomitmen untuk meningkatkan akses pendidikan berkualitas di wilayah pedesaan.
"Melalui program-program inovatif dan kemitraan strategis, kami yakin dapat memperluas cakupan pendidikan, meningkatkan kualitas SDM, serta memperkuat infrastruktur pendidikan di desa-desa," jelasnya.
Kemudian mengenai penurunan stunting. Ia menjelaskan masalah gizi buruk pada anak adalah tantangan serius yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan generasi masa depan.
"Melalui kolaborasi dengan pemerintah, organisasi non-profit, dan lembaga nasional, kami bertekad untuk mengimplementasikan program kesehatan masyarakat yang holistik untuk menanggulangi stunting, dengan fokus pada edukasi gizi, akses air bersih, dan pemberdayaan masyarakat," paparnya.
Lalu soal kecakapan SDM perempuan. Ia mengungkapkan perempuan adalah tulang punggung keluarga dan masyarakat, namun seringkali menghadapi tantangan akses terhadap pendidikan dan kesempatan ekonomi.
"Maka melalui pelatihan, pendampingan, dan dukungan terhadap UMKM yang dimiliki perempuan, kami berharap dapat meningkatkan kemandirian ekonomi mereka, sehingga berdampak positif pada kesejahteraan keluarga dan peningkatan peran perempuan dalam pembangunan berkelanjutan," ucapnya.
Ia mengaku dalam perjalanan panjang menuju SDGs 2045, tantangan-tantangan ini memang tidaklah mudah. SDGs merupakan hasil dari proses yang bersifat partisipatif, trans-paran, dan inklusif terhadap semua suara pemangku kepentingan dan masyarakat selama 3 tahun lamanya.
"SDGs akan mewakili sebuah kesepakatan yang belum pernah ada sebelumnya yang terkait dengan prioritas-prioritas pembangunan berkelanjutan di antara 193 Negara Anggota," ungkapnya.
"SDGs (Sustainable Deve-lopment Goals) mempunyai tujuan dan target seperti yang dimaksud diatas, dimana tujuan dan target-target dari SDGs ini bersifat global serta dapat diaplikasikan secara universal yang dipertimbangkan dengan berbagai realitas nasional, kapasitas serta tingkat pembangunan yang berbeda dan menghormati kebijakan serta prioritas nasional," terangnya.
Ia menjelaskan, tujuan dan target SDGs tidaklah berdiri sendiri, perlu adanya implementasi yang dilakukan secara terpadu. Upaya pencapaian target SDGs menjadi prioritas pembangunan nasional, yang memerlukan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat nasional dan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Dengan melibatkan lebih banyak negara baik negara maju maupun berkembang, memperluas sumber pendanaan, menekankan pada hak asasi manusia, inklusif dengan pelibatan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan media, Filantropi dan Pelaku Usaha, serta Akademisi dan Pakar. Namun, dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama, saya yakin kita dapat mencapai tujuan yang kita impikan," paparnya.
Universitas Muhammadiyah Cirebon berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi, melalui riset, pengabdian masyarakat, dan pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai keberlanjutan.
"Saya mengajak semua pihak untuk mampu menyelaraskan pikiran, perasaan dan tindakan dalam rangka turut membantu upaya peningkatan pendidikan tinggi berdasarkan optimalisasi kompetensi yang bermakna baik bagi manusia, teknologi dan lingkungan," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni menegaskan, kondusifitas menjadi kunci keberhasilan untuk kemajuan sebuah daerah.
"Jadi saya meminta peran mahasiswa untuk bisa menjaga keamanan untuk menciptakan kamtibmas, dengan cara turun ke lapangan ajak mereka yang ikut kegiatan negatif ke kegiatan yang positif," ucapnya.
Kemudian mengenai stunting, Sumarni meminta kepada remaja putri untuk bisa meminum obat tambah darah serta pemenuhan makanan yang bergizi.
"Untuk bisa memenuhi kebutuhan gizi terutama memanfaatkan lahan-lahan pekarangan rumah yang ada di desa dengan cara menanam dan beternak," tuturnya.
"Perempuan harus jadi perempuan yang mandiri dalam segala hal, supaya tantangan kehidupan bisa dihadapi," tambahnya.
Di penghujung sambutannya, dengan adanya mahasiswa yang mengikuti kegiatan kuliah kerja mahasiswa untuk bisa turut membantu desa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal.
(yum/yum)