Heboh Macan Tutul Jawa Muncul di Kuningan, Nyaris Serang Warga

Heboh Macan Tutul Jawa Muncul di Kuningan, Nyaris Serang Warga

Mohamad Taufik - detikJabar
Rabu, 10 Jul 2024 14:21 WIB
Macan tutul Jawa di Kuningan
Macan tutul Jawa di Kuningan (Foto: Istimewa)
Kuningan -

Kehebohan terjadi di Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan. Seekor macan tutul Jawa menampakkan diri dan hampir menyerang warga.

Kepala Desa Gunungmanik Juhari Haryanto menuturkan, kemunculan macan tutul tersebut terjadi pada Selasa (9/7)petang sekitar pukul 17.00 WIB di Jalan Dusun Ciharja yang berbatasan langsung dengan hutan.

Salah satu warganya melihat penampakan macan tutul tersebut saat dalam perjalanan pulang dari saudaranya dan sempat merekam menggunakan kamera handphone.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya ada warga kami saat naik motor dalam perjalanan pulang dicegat oleh macan tutul, kemudian dia turun dari motor dan menjauh. Warga tersebut kemudian berusaha mengusir macan tutul tersebut, namun bukannya pergi malah berjalan memutari motor dan sempat naik ke jok motor tersebut," ungkap Juhari kepada detikJabar, Rabu (10/7/2024).

Selang beberapa menit, lanjut Juhari, datang lima warga lain yang habis memancing ikan diikuti seekor anjing di lokasi tersebut. Kedatangan para pemancing ini ternyata menarik perhatian sang macan tutul yang seketika menghampiri seperti hendak menyerang.

ADVERTISEMENT

"Ternyata macan tersebut mengejar anjing dan sempat menggigit kakinya hingga pengkor. Gagal memangsa anjing milik warga tersebut, si macan kemudian masuk ke semak-semak. Tapi warga sempat merekam kehadiran macan tutul tersebut lalu melaporkannya ke perangkat desa," ungkap Juhari.

Juhari yang mendapat kiriman video kehadiran macan tutul di desanya ini pun langsung mengerahkan perangkatnya bersama warga ke lokasi kejadian. Tak hanya itu, Juhari pun melaporkan temuan binatang buas tersebut ke pihak BPBD dan Damkar Kuningan, Polsek dan Koramil setempat untuk meminta bantuan pengamanan.

"Sampai jam 9 malam macan masih terlihat di lokasi tersebut. Kemudian saya kerahkan warga untuk berjaga sekaligus menginformasikan kepada seluruh masyarakat untuk waspada dan berjaga jikalau macan tersebut datang dan masuk ke pemukiman," katanya.

"Kami harus berjaga sampai subuh karena khawatir macan tutul datang lagi dan memangsa ternak milik warga yang berada dekat dengan hutan, ada ayam, kambing dan sapi. Petugas dari BPBD, Koramil dan Polsek juga hadir ikut berjaga sampai jam 2 pagi. Tapi macan tersebut tidak muncul lagi. Bahkan ada dari dosen dan mahasiswa dari Fakultas Kehutanan Uniku ikut mencari dan melakukan penelitian sampai subuh," tutur Juhari.

Juhari mengaku, kemunculan binatang buas di desanya tersebut terbilang baru pertama kali terjadi. Meski diakui, kawasan hutan yang berbatasan dengan desanya tersebut memang dikenal sebagai habitat macan tutul dan tak sedikit warga yang melihatnya.

"Hutan ini tembusnya ke Kecamatan Subang hingga masuk daerah perbatasan Ciamis. Sudah banyak cerita warga yang masuk ke hutan bertemu dengan macan tutul, tapi biasanya mereka langsung lari. Tapi yang kemarin ini malah turun ke dekat pemukiman bahkan hampir menyerang warga dan seekor anjing jadi korbannya. Sepertinya macan tutul ini kelaparan lalu mencari makan ke dekat pemukiman warga. Ini yang membuat warga resah," paparnya.

Juhari pun mengaku telah dihubungi petugas dari BKSDA Cirebon terkait temuan satwa langka tersebut. "Petugas BKSDA menyarankan agar kami tetap waspada dan berjaga dari kemungkinan macan tutul tersebut datang lagi. Jika nanti muncul lagi, katanya jangan diganggu karena merupakan satwa dilindungi dan diminta segera menghubungi petugas BKSDA saja. Mudah-mudahan saja macan tersebut tidak datang lagi dan tidak memangsa ternak apalagi menyerang warga," harap Juhari.




(dir/dir)


Hide Ads