Website Pemkot Cirebon Kena Dampak Serangan Hacker

Website Pemkot Cirebon Kena Dampak Serangan Hacker

Ony Syahroni - detikJabar
Jumat, 28 Jun 2024 19:35 WIB
Ilustrasi hacker
Ilustrasi hacker. Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Cirebon -

Serangan siber di server Pusat Data Nasional (PDN) turut berimbas terhadap website Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon. Pasalnya, website Pemkot Cirebon terdampak dan mengalami gangguan itu berpusat di PDN.

Hingga kini, website Pemkot Cirebon yang mengalami gangguan belum dapat diakses. Namun untuk aplikasi lokal yang berpusat di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (DKIS) dalam kondisi aman.

"Website Cirebonkota itu terdampak. Sampai saat ini kita belum bisa memulihkan, karena di sananya (PDN) kena Ransomware. Cirebonkota.go.id yang nginduk ke PDN itu tidak bisa diakses," kata Pelaksana Teknis Bidang Persandian dan Keamanan Informasi DKIS Kota Cirebon, M Aris Saefuloh, Jumat (28/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, kata Aris, aplikasi lokal seperti aplikasi untuk absensi dan lain sebagainya yang dikelola oleh DKIS Kota Cirebon dalam kondisi aman. Ia menyebut, di lingkungan Pemerintah Kota Cirebon sendiri memang ada beberapa website yang berpusat di PDN dan ada juga aplikasi yang berpusat di DKIS Kota Cirebon.

"Servernya kita punya sendiri. Tapi beberapa memang ada yang (berpusat) di PDN. Yang di PDN itu memang website Cirebonkota dan beberapa website lainnya. Tapi aplikasi-aplikasi yang krusial seperti untuk absensi dan sebagainya itu aman, ada di kita. Untuk penyimpanannya dibagi dua. Ada yang di PDN, ada yang di server DKIS. Yang mengelola DKIS sendiri walaupun tempatnya di PDN," kata Aris.

ADVERTISEMENT

"(Yang berpusat di PDN) website biasa, seperti Cirebonkota.go.id. Jadi ngga ada data penting, seperti data PNS dan sebagainya. Kebetulan dari awal memang kita sudah memetakan, untuk yang krusial kita handle sendiri. Tapi bagaimanapun (serangan ke PDN) ada dampaknya. Di Cirebon Kota itu ada 10 website yang ikut ke PDN," kata Aris menambahkan.

Dikutip dari detikNews, Pusat Data Nasional (PDN) terkena gangguan akibat serangan siber ransomware. Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie mengonfirmasi bahwa ada permintaan uang tebusan dari peretas.

"Menurut tim (uang tebusan) 8 juga dolar," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/6/2024).

Ketua BSSN, Hinsa Siburian mengatakan serangan siber itu terjadi di Pusat Data Nasional Sementara yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur.

"Perlu kami sampaikan insiden Pusat Data Sementara inilah dalam bentuk ransomware dengan nama Brain Cipher. Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari Ransomware LockBit 3.0," ujar Hinsa, Senin (24/6).

"Jadi, ransomware ini dikembangkan terus. Ini yang terbaru setelah kita lihat dari sampel, sudah dilakukan sementara oleh forensik BSSN," sambungnya.

(sud/sud)


Hide Ads