Viral Geng Motor Bikin Ribut di Kuningan Ternyata Cuma Konten

Viral Geng Motor Bikin Ribut di Kuningan Ternyata Cuma Konten

Mohamad Taufik - detikJabar
Minggu, 23 Jun 2024 22:00 WIB
Aerial View of a traffic in Hanoi, Vietnam
Ilustrasi geng motor (Foto: iStock)
Kuningan -

Sebuah video menampilkan kebrutalan sekelompok anak muda di wilayah Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, beredar luas di media sosial, Minggu (23/6/2024).

Dalam video berdurasi 1 menit tersebut merekam adegan sekelompok pemuda layaknya geng motor lengkap dengan senjata tajam seperti celurit, parang, dan golok tampak sedang melakukan penyerangan kepada seseorang atau kelompok lain. Disinyalir, aksi brutal gerombolan bermotor tersebut terjadi malam hari di jalan raya menuju alun-alun Kecamatan Luragung.

"Sayur..sayur...sayurrr....udag...udag (kejar)," teriak suara dalam video tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai akhirnya gerombolan anak-anak bermotor ini pun melintas di simpang tiga Alun-alun Luragung. Di titik ini aksi brutal rombongan geng motor berakhir. Tampak beberapa pemotor bonceng tiga ini berpencar lalu menyudahi keributan malam itu.

Polisi merespons cepat video viral keributan geng motor yang beredar luas di media sosial tersebut. Hasilnya, belasan ABG yang terlibat dalam keributan telah diamankan berikut sejumlah barang bukti senjata tajam yang digunakan.

ADVERTISEMENT

"Benar, video keributan tersebut terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan tepatnya di daerah Luragung. Kami sudah mendalami video tersebut dan hasilnya belasan pelaku yang masih berstatus pelajar sudah kita amankan dan diberikan pembinaan," ungkap Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP I Putu Ika Prabawa kepada detikJabar, Minggu (23/6/2024).

Putu menerangkan, peristiwa keributan tersebut ternyata terjadi pada Sabtu (22/6/2024) dini hari. Namun demikian, lanjut Putu, dari hasil pemeriksaan terhadap para pelaku ternyata keributan tersebut hanya konten belaka dan tidak sampai ada korban jiwa ataupun luka.

"Para pelakunya semua masih di bawah umur dan berstatus pelajar rata-rata kelas 10 dan 11. Mereka hanya membuat konten seolah-olah terjadi tawuran, padahal tidak ada yang mereka serang ataupun musuh yang mereka lawan. Adapun adegan pemukulan, itu hanya pura-pura. Hanya untuk kebutuhan konten saja, mereka rekam kemudian dipasang di media sosial," ungkap Putu.

Putu mengatakan, aksi para ABG tersebut tidak bisa dibenarkan karena telah membuat resah masyarakat. Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya langsung bertindak cepat mencari para pelaku keributan tersebut lalu mengumpulkannya untuk dimintai keterangan dan pembinaan.

"Dalam waktu 1x24 jam kami berhasil mengamankan belasan pelakunya, yang ternyata semuanya masih di bawah umur dan berstatus pelajar. Hasil pemeriksaan, ternyata aksi keributan tersebut hanya untuk kebutuhan konten semata. Para pelaku telah kami data dan memanggil para orang tua sekaligus diberikan pembinaan, kemudian dipulangkan," ungkap Putu.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads