Gercep Dinsos Kabupaten Cirebon Tangani Bayi Kembar Siam

Gercep Dinsos Kabupaten Cirebon Tangani Bayi Kembar Siam

Devteo Mahardika - detikJabar
Jumat, 21 Jun 2024 08:30 WIB
Kunjungan Pemkab Cirebon ke kantor Desa Ciawigajah, Kabupaten Cirebon.
Kunjungan Pemkab Cirebon ke kantor Desa Ciawigajah, Kabupaten Cirebon. (Foto: Istimewa)
Cirebon -

Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon telah mengambil gerak cepat dan koordinatif dalam menangani kasus bayi kembar siam asal Desa Ciawigajah, Kecamatan Beber. Kepala Dinsos Kabupaten Cirebon Indra Fitriani menyampaikan tindakan ini dilakukan demi memberikan perawatan optimal bagi bayi kembar siam tersebut dan dukungan penuh untuk keluarganya.

Dari laporan yang diterima, kasus ini bermula ketika seorang ibu melahirkan bayi kembar siam melalui operasi sesar di Rumah Sakit Umum (RSU) Mandala Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Selasa (4/6).

Ia menjelaskan, awalnya bayi kembar ini lahir dalam kondisi sehat, namun memerlukan perawatan medis lanjutan. Dari hasil diagnosa, satu bayi mengalami kebocoran jantung dan kedua bayi diketahui memiliki hati yang menyatu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bayi kembar tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada 11 Mei 2024, untuk mendapatkan perawatan intensif," ungkapnya di Cirebon, Kamis (20/6/2024).

Ia menyampaikan tim medis di RSHS Bandung telah melakukan serangkaian pemeriksaan dan perawatan intensif selama lebih dari satu bulan. Akan tetapi, saat ini pihak rumah sakit menyarankan agar bayi dan orang tuanya pulang sementara waktu, dengan rencana operasi pemisahan dijadwalkan delapan bulan kemudian, setelah kondisi bayi lebih stabil.

ADVERTISEMENT

Mengetahui hal tersebut, Dinsos Kabupaten Cirebon langsung bergerak cepat dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani kasus ini. "Laporan tersebut telah diajukan dan permohonan bantuan dari Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung juga sudah disampaikan," ujarnya.

Selain itu, menurutnya, data Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) orang tua, dan foto bayi kembar siam ini telah dilaporkan ke Biro Humas Kementerian Sosial (Kemensos) RI untuk ditindaklanjuti.

Tak berselang lama, tim dari Poltekesos atas nama Kemensos RI melakukan kunjungan ke keluarga bayi di Desa Ciawigajah, Kecamatan Beber, pada Kamis pagi.

"Dalam lawatan tersebut, mereka memberikan ongkos pulang kepada orang tua bayi untuk kembali ke rumah sementara waktu," imbuhnya.

Ia menerangkan tim tersebut berkomitmen untuk memberikan berbagai bentuk bantuan selama masa penantian operasi. Termasuk biaya sehari-hari untuk orang tua selama menunggu perawatan di RSHS Bandung, penyediaan tempat tinggal sementara di Wyata Guna, dan bantuan wirausaha untuk mendukung perekonomian orang tua bayi.

Ia menambahkan, monitoring kesehatan bayi secara berkala juga akan dilakukan oleh tenaga medis di RSU Mandala Linggarjati Kuningan dan RSHS Bandung untuk memastikan kesiapan operasi.

Selain itu, penyediaan dukungan psikososial untuk orang tua sangat penting guna membantu mereka menghadapi tantangan perawatan bayi kembar siam ini.

Ia mengemukakan, bantuan berkelanjutan dari berbagai pihak diharapkan dapat meringankan beban keluarga serta memastikan bayi dapat menjalani operasi dan pemulihan dengan baik.

"Kasus bayi kembar siam di Kabupaten Cirebon telah mendapatkan perhatian serius dari berbagai lembaga terkait. Langkah-langkah bantuan telah dan akan terus dilakukan untuk mendukung keluarga ini dalam menghadapi situasi yang sulit," pungkas Indra.




(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads