Pekik 'Merdeka' Iringi Kedatangan Soekarno di Cirebon

Lorong Waktu

Pekik 'Merdeka' Iringi Kedatangan Soekarno di Cirebon

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Kamis, 20 Jun 2024 09:00 WIB
Saat Soekarno tiba di Cirebon
Saat Soekarno tiba di Cirebon (Foto: KITLV)
Cirebon -

Menjelang perundingan Linggarjati yang dilaksanakan di Kuningan. Presiden dan Wakil Presiden Soekarno dan Hatta menyempatkan untuk berkunjung ke Cirebon. Kabar kedatangan mereka berdua banyak diberitakan dalam beberapa surat kabar Hindia Belanda, seperti Nederlandsche Dagbladpers, Eindhoven, Java Bode, Overijssel dan Limburgs dagblad.

"Sukarno dan Hatta tiba di Cheribon tadi malam pukul enam waktu setempat. Lalu ditemani Sjahrir, Lord Killearn mengunjungi Soekarno dan Hatta di Kuningan, (selatan Cheribon ), tempat tinggal dua orang terakhir. Kemudian pada hari itu, Sukarno, Hatta dan Lord Killearn makan malam sebagai tamu Sjahrir. Perwakilan RI tiba di Cheribon pada Minggu sore pukul satu waktu setempat," tulis koran harian Overijssel edisi (11/11/1946).

Menurut pegiat sejarah dari komunitas Cirebon History Putra Lingga Pamungkas, khusus Presiden Soekarno memang pernah datang ke Cirebon. Pada bulan November tahun 1946, beliau ke Cirebon sebelum melanjutkan perjalanan ke Kuningan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lingga memaparkan, Soekarno datang ke Cirebon dengan menggunakan kereta api yang turun di stasiun Kejaksaan. Sedangkan Bung Hatta dan Sutan Syahrir naik menggunakan kapal laut dan turun di Pelabuhan Cirebon.

"Bung Karno naik kereta, sedangkan Bung Hatta sama Sutan Syahrir melalui jalur laut via Pelabuhan Cirebon," tutur Lingga, Rabu (19/6/2024).

ADVERTISEMENT
Penggalan korban zaman Kolonial Belanda yang menceritakan kedatangan Soekarno ke CirebonPenggalan korban zaman Kolonial Belanda yang menceritakan kedatangan Soekarno ke Cirebon Foto: Delpher.nl

Saat presiden Soekarno datang ke Cirebon, koran de Waarheid, edisi (11/11/1946) memberitakan tentang peristiwa kedatangan Soekarno. Kala itu, setiap rumah dan bangunan dihiasi oleh bendera merah putih Republik Indonesia. Lalu, ketika presiden Soekarno berkendara dari stasiun menuju pusat kota, warga Cirebon berbaris sambil berulang kali berteriak "merdeka".

"Cheribon, de stad waar thans de besprekingen tussen de Indonesiërs, Nederlanders en Engelsen zullen worden gehouden, is één vlaggenzee. Alle huizen en gebouwen zijn getooid met de rood-witte vlag der Republiek. Toen Sòe- karno Zondag van het station de stad inreed, stonden rij endik de bewoners van Cheribon langs de straten en herhaaldelijk weerklonk luid hun juichkreet,,Merdeka". Tulis koran de Waarheid, edisi (11/11/1946).

Tidak hanya sekali. Menurut Lingga, Presiden Soekarno pernah datang ke Cirebon selama beberapa kali, biasanya dalam rangka kunjungan kerja. "Soekarno ke Cirebon dalam rangka kunjungan kerja pada 7 April 1956, juga menggunakan transportasi kereta api melalui stasiun Cirebon," tutur Lingga.

Dalam foto arsip yang ditunjukan Lingga, terlihat Presiden Soekarno dengan dikalungkan karangan bunga, memakai kacamata dan kopiah hitam datang ke Stasiun Cirebon lalu naik sebuah mobil dengan bak terbuka. Tampak juga, banyak warga sekitar yang antusias menyapa Presiden Soekarno. Menurut Lingga foto tersebut berlokasi di depan stasiun Cirebon.

Dalam koran Java Bode edisi (4/9/1956). Kedatangan Soekarno disambut oleh ribuan anak dan warga Cirebon, mereka semua berjejer di sepanjang stasiun sampai kediaman Residen yang menjadi tempat tinggal sementara presiden. Dalam pidatonya, Soekarno menghimbau agar masyarakat tidak lagi menggunakan istilah pengalihan kedaulatan. Karena istilah ini, menurut Soekarno salah.

"Presiden Sukarno mengimbau masyarakat agar tidak lagi menggunakan istilah "pengalihan kedaulatan". Istilah ini menurut Presiden salah. Kedaulatan sudah lepas dari tangan kita. Kedaulatan sudah berada di tangan kita sejak tanggal 17 Agustus 1945 yang ingin dirampas kembali oleh Belanda dari kita. Kita melawan dengan sekuat tenaga dan akhirnya Belanda mengakui kedaulatan ini pada tanggal 27 Desember 1949," kata Presiden Soekarno dalam pidatonya, sebagaimana dikutip detikJabar dalam koran Java Bode edisi (4/9/1956).

Lingga sendiri tidak mengetahui secara detail Presiden Soekarno di Cirebon melakukan kegiatan apa saja. Tapi menurut Lingga, memang Presiden Soekarno sempat memberikan orasi di sebuah lapangan di Kota Cirebon.

"Kabar yang beredar Soekarno, sempat memberikan orasi di Lapangan Merdeka, Gunung Sari, Kota Cirebon," pungkas Lingga.

Pada tahun yang sama juga, dalam koran Preangerbode, edisi (4/9/1956). Presiden Soekarno mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat Cirebon salah satu rumah dinas. Di sana, Soekarno membahas tentang rencana pembangunan Masjid At Taqwa.

(yum/yum)


Hide Ads