Kemalangan menimpa Azis (40), pemilik usaha batu bata di Desa Sindangbarang, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, mengalami kecelakaan kerja di pabriknya, Selasa (11/6/2024). Kaki kiri Azis masuk ke dalam mesin penggilingan tanah liat bahan baku batu bata hingga mengalami luka cukup serius.
Kondisi kaki Azis yang terjepit baling-baling mesin ternyata tak mudah untuk dilepaskan. Hingga perangkat Desa Sindangbarang harus meminta bantuan petugas Damkar Kuningan untuk evakuasi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan kerja tersebut terjadi pada Selasa siang sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, Azis tengah mengolah bahan baku tanah liat ke dalam mesin penggilingan, sementara empat karyawannya sedang sibuk mencetak batu bata.
Malangnya, saat proses penggilingan tersebut, kaki Azis masuk dan ikut tergilas bersama bahan baku batu bata yang masih lembek. Seketika, Azis pun berteriak kesakitan dan meminta tolong kepada para karyawannya yang berada di luar pabrik.
"Saat itu saya sedang mencetak bata di luar, tiba-tiba terdengar Pak Azis menjerit minta tolong. Saya langsung bergegas menghampiri, dan melihat kaki Pak Azis sebelah kanan masuk ke dalam mesin giling. Langsung saya matikan mesin dan mengendurkan V-belt agar mesin tidak terus berputar," cerita Rasidi salah satu karyawan di pabrik bata tersebut.
Rasidi mengaku telah mengingatkan bosnya tersebut untuk tidak berdiri di atas mesin penggilingan bahan baku karena berbahaya. Namun, peringatan Rasidi tidak ditanggapi, bahkan diduga kaki Azis ikut menjejalkan tanah liat ke dalam lubang mesin giling yang malah menyebabkan kakinya ikut masuk dan tergilas.
Rasidi kemudian mencoba menolong melepaskan kaki Azis dari mesin giling. Namun, kondisi kaki Azis yang terjepit masuk ke dalam baling-baling membuatnya sulit untuk dikeluarkan.
"Karena kakinya terkunci di baling-baling dan banyak mengalami pendarahan, jadi susah dikeluarkan. Saya panik kemudian lapor ke Pak Kadus Kliwon," ungkap Rasidi.
Laporan Rasidi pun kemudian ditanggapi perangkat Desa Sindangbarang dan sejumlah warga datang ke lokasi untuk memberikan pertolongan. Namun, hingga dua jam lebih, proses evakuasi tak kunjung berhasil. Lalu, Sekdes setempat berinisiatif menghubungi kantor Damkar Kuningan untuk meminta bantuan pertolongan.
Tak lama lima anggota piket Damkar Kuningan datang ke lokasi. Bahkan, petugas medis dari Puskesmas Jalaksana turut dilibatkan dalam proses evakuasi tersebut dan sempat memberikan suntikan injeksi pada kaki Azis untuk mengurangi rasa sakit saat proses evakuasi dilakukan.
Butuh waktu sekitar dua setengah jam bagi petugas Damkar untuk memotong bagian mesin pres tanah liat tersebut. Hingga akhirnya sekitar pukul 18.30 WIB, kaki Azis pun berhasil dikeluarkan dari mesin giling dan langsung dilarikan ke RS KMC Kuningan untuk mendapatkan penanganan medis.
"Kondisi mesin pres yang buatan lokal dan serba dilas membuatnya sulit untuk dipotong. Setelah dua setengah jam baru bisa terpotong dan korban bisa kita evakuasi," ungkap Yayat Hidayat, Komandan Regu Damkar kepada detikJabar.
Selanjutnya, kata Yayat, korban dibawa ke RS KMC Kuningan untuk mendapatkan pertolongan pertama lalu dirujuk ke RSUD '45 Kuningan untuk mendapatkan penanganan lanjutan. "Kondisi luka korban cukup berat. Kaki kiri mengalami luka robek serius, terutama bagian jari-jari remuk dan engkel patah. Kini korban sudah ditangani tim medis RSUD '45 Kuningan," ungkap Yayat.