Newcomers Diprediksi 'Bisingkan' Pilkada Garut 2024

Newcomers Diprediksi 'Bisingkan' Pilkada Garut 2024

Hakim Ghani - detikJabar
Jumat, 07 Jun 2024 20:15 WIB
Ilustrasi pemilu
Ilustrasi pemilu. Foto: Getty Images/Abudzaky Suryana
Garut -

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Garut akan berlangsung pada bulan November 2024. Saat ini, hingar-bingarnya sudah mulai terasa. Banyak tokoh yang menyatakan minat maju sebagai calon.

Pengamat Politik, sekaligus Guru Besar Bidang Ilmu Politik Universitas Indonesia (UPI) Cecep Darmawan punya pandangannya terkait peta kekuatan Pilbup Garut 2024. Menurut Cecep, Pilkada Garut kali ini akan sedikit berbeda dibanding Pilkada sebelumnya.

"Karena di Garut, bupati incumbent tidak bisa mencalonkan lagi. Ini akan menjadi incaran newcomers," kata Cecep kepada detikJabar, Jumat (7/6/2024) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasangan Rudy Gunawan dan Helmi Budiman yang sebelumnya menjabat Bupati dan Wakil Bupati Garut tidak bisa mencalonkan lagi bersama-sama, karena mereka sudah menjabat 2 periode, dari tahun 2013 hingga 2023.

Namun, Helmi masih memiliki kesempatan untuk maju lagi. Meskipun terdapat incumbent di dalamnya, tapi Cecep memandang Pilkada Garut akan menjadi ramai dengan hadirnya newcomers atau pendatang baru.

ADVERTISEMENT

"Newcomers ini, bisa yang belum sama sekali berkecimpung di dunia pemerintahan, atau dalam arti yang lebih luas mereka yang sama sekali belum menduduki kursi bupati, wakil bupati atau menjadi anggota DPRD," katanya.

"Kemungkinan kalangan birokrat akan muncul, politisi, mungkin juga aktivis dan tokoh informal di Garut juga akan ikut berkompetisi," ucap Cecep menambahkan.

Cecep juga menyoroti peta koalisi partai politik yang diprediksi akan terjadi di Pilbup Garut. Cecep meyakini, koalisi partai di pemilihan kepala daerah akan lebih cair.

Tidak hanya berbasis kesamaan ideologi, tapi berdasarkan popularitas dan elektabilitas kandidat untuk maju di Pilkada.

"Pemenangan juga, tidak hanya ditentukan oleh faktor partai. Tetapi tidak lepas dari ketokohan dan kefiguran seseorang kalau untuk kontestasi politik di daerah," katanya.

Kabupaten Garut disebut memerlukan sosok pemimpin visioner berenergi yang bisa memahami kondisi daerah. Kemudian, Cecep mengatakan pemimpin baru juga diharapkan bisa melakukan pemerataan, mengingat ketimpangan sosial yang masih kentara antardaerah di Garut. Energik dan visioner bisa menjadi modal penting.

"Calon pimpinan di Garut harus relatif bisa diterima oleh sebagian besar kalangan dan memberi legacy bagi Garut. Termasuk orang partai atau bukan, kemudian harus mampu menyatukan berbagai kepentingan yang berbasis ideologis tadi," katanya.

"Harus jadi pemersatu dari berbagai kekuatan politik di Garut. Di samping itu Garut harus diajak berlari mengejar berbagai ketertinggalan dari daerah lain," pungkas pria asal Subang tersebut.

Di Kabupaten Garut sendiri, saat ini mulai banyak tokoh yang mendeklarasikan dirinya hendak maju di Pilbup Garut 2024. Mulai dari politisi, akademisi, dokter, hingga pengusaha.




(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads