Seperti namanya, buah kedondong yang memiliki biji semrawut itu digeprek hingga terkelupas dari bijinya. Agar terasa lebih nikmat saat diolah, biasanya menggunakan buah yang tidak terlalu matang ataupun mentah.
Tidak ketinggalan, siraman sambal kacang yang khas menambah sensasi kelezatan jajanan tempo dulu ini. "Iya ini kedondong geprek. Sampai sekarang masih ada yang jualan," kata Makrus saat mencoba mengembangkan usaha kedondong geprek, Kamis (6/6/2024).
detikJabar mendapat kesempatan mencicipi kuliner olahan buah dari suku mangga-manggaan itu. Sensasi rasa yang berbeda sering terasa di lidah, asam manisnya rasa tergantung ukuran buah yang disantap.
Campuran sambal kacang yang gurih menambah kelezatan saat menyantap buah kedondong tersebut.
"Sambalnya sama kayak sambal biasanya, cuma kita bedakan kualitas buahnya biar lebih layak untuk dikonsumsi," ujar Makrus.
Meski masih banyak beredar di berbagai pelosok kota mangga, namun, Makrus mencoba untuk memberikan nilai jual lebih tinggi terhadap kuliner tempo dulu ini. Selain terbuat dari buah pilihan, Makrus juga mencoba mengemas jajanan itu lebih layak.
"Tidak mudah basi, ini bisa dikonsumsi selama 3 sampai 5 hari. Memang banyak yang jualan tapi kita coba kemas lebih baik lagi," katanya.
Harga kedondong geprek masih sangat terjangkau. Untuk satu porsinya, Makrus membanderol dengan harga Rp 12 ribu. "Satu porsi isinya bisa 5 biji. Kita juga baru coba jualan secara online saja. Alhamdulillah sehari bisa tembus 20 sampai 25 porsi," ungkapnya. (sud/sud)