.webp)
Teror sedang menghantui warga Desa Wangkelang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Seorang pria tanpa mengenakan busana alias bugil, tiba-tiba muncul berkeliaran dan akhirnya meresahkan warga sekitar.
Ternyata, teror pria bugil bertopeng ini muncul tak hanya sekali saja. Melalui rekaman CCTV yang terpasang di salah satu rumah warga, dia ketahuan berkeliaran pada 14 Mei 2024 untuk pertama kalinya dan kemudian terlihat pada 17 Mei 2024.
Aksinya itu pun viral setelah videonya beredar di media sosial (medsos). Pria itu melakukan aksinya dengan cara keluar dari semak-semak. Lalu, tanpa berbusana alias bugil, dia berkeliaran di lingkungan warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum diketahui apa sebetulnya motif yang pria itu lakukan. Meski belum ada tindak kejahatan yang terjadi, tapi warga tetap saja was-was dengan kejadian ini.
"Sudah dua minggu ini desa kami dapat teror dari pria bertopeng. Yang sudah didatangi sudah 4 rumah," kata Yanto, salah seorang pegawai desa setempat kepada detikJabar di Cirebon, Senin (27/5/2024).
"Dari keterangan warga (pria bugil bertopeng) coba masuk ke jendela. Tapi dari ke empat rumah itu nggak ada barang yang hilang. kebetulan keburu ketahuan sama orang rumahnya, tapi memang sudah coba masuk ke jendela," sambung Yanto.
Warga kini dihantui kejadian yang tak bisa mereka bayangkan. Yang paling dikhawatirkan, pria bugil bertopeng ini nantinya malah akan melakukan tindakan asusila.
"Warga resah. Karena diduga niatnya bukan mencuri tapi berbuat asusila," kata Yanto.
Usai menyadari adanya teror dari pria bugil bertopeng, warga desa setempat pun terus berusaha menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan ronda malam. Kegiatan tersebut telah dilakukan warga selama beberapa pekan terakhir.
"Tiap malam sudah dua minggu warga ronda. Tapi memang licin belum ketangkep," kata dia.
Supaya lebih aman, warga kemudian memilih melaporkan ini ke kepolisian. Kapolsek Lemahabang, Kompol Sutarja mengaku masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pria yang telah membuat resah warga desa.
"Sedang kita tindaklanjuti. Sekarang masih penyelidikan," kata Sutarja.
(ral/sud)
