Insiden penemuan mayat Iwan (42) di depan rumahnya hingga menghebohkan warga Desa Bakom, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, pada Jumat (24/5) dini hari lalu ternyata hanya sandiwara istri Iwan sendiri berinisial YA (38). Diketahui, Iwan adalah korban pembunuhan yang didalangi YA dengan eksekutor selingkuhannya dibantu dua pelaku lain yang masih tetangga korban.
Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian mengatakan, tak butuh waktu lama untuk anggotanya mengungkap kasus tewasnya warga Bakom tersebut. Empat pelaku yang terdiri dari istri korban YA (38) dan selingkuhannya berinisial DJ (43) yang sempat kabur dan dua pelaku lain berinisial AN (29) dan DS (32) berhasil diringkus hanya dalam kurun waktu kurang dari 2x24 jam setelah kejadian.
"Tiga pelaku berhasil kita amankan pada hari kejadian pembunuhan, sedangkan satu pelaku sebagai eksekutor sempat kabur dan berhasil kita tangkap daerah Karawang pada Minggu (26/5) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Pelaku DJ kita tangkap saat sedang bersembunyi di rumah temannya di Karawang, sempat berusaha kabur ke sawah namun akhirnya berhasil kita tangkap," ungkap Willy dalam gelar ekspos di halaman Mapolres Kuningan, Senin (27/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Willy menerangkan, empat tersangka yang telah diamankan dalam kasus ini mempunyai peran masing-masing. Yati istri korban berinisial YA sebagai otak yang merencanakan pembunuhan tersebut, sedangkan DS dan AN yang menyaksikan dan mengawasi kondisi tempat kejadian sedangkan DJ selaku eksekutor pembunuhan tersebut. Adapun TKP pembunuhan, ternyata di dalam kamar korban bukan di luar rumah seperti yang ramai diberitakan di awal.
"Keempat orang ini bersepakat untuk menghabisi Iwan ini karena semuanya memang punya masalah pribadi dengan korban. Sampai akhirnya terjadilah pembunuhan tersebut saat korban sedang tidur di kamarnya dengan cara pelaku DJ memukulkan batu besar ke kepala korban. Kemudian istri korban membuat cerita seolah-olah korban ini korban kecelakaan lalu lintas kemudian diantarkan oleh seseorang dan meletakkannya begitu saja di depan rumah. Padahal sejak dari pertama kejadian, korban ada di dalam rumah. Ini hanya cerita karangan istri korban untuk mengelabui para tetangga saja," ungkap Willy.
Namun berkat kejelian anggotanya, lanjut Willy, kasus tewasnya Iwan ini pun berhasil terungkap. Dari sejumlah kejanggalan yang ditemukan petugas saat olah TKP dan kondisi luka pada tubuh korban ditambah keterangan istrinya yang tidak selaras dengan keterangan saksi menjadi petunjuk kepolisian mengungkap kematian Iwan bukan akibat kecelakaan melainkan karena dibunuh.
Di antaranya temuan luka korban di bagian kepala dan tidak ada luka goresan seperti yang biasa terjadi pada korban kecelakaan. Ini diperkuat hasil autopsi yang menyebutkan luka yang dialami korban akibat benturan benda tumpul. Kemudian dari keterangan istrinya yang menyebutkan menemukan suaminya dalam keadaan tergeletak di depan rumah sekitar jam tiga pagi, namun ternyata jenazah korban sudah ada di dalam rumah dengan beberapa bekas luka terlihat sudah bersih.
"Dari kejanggalan tersebut, menjadi petunjuk kami menyimpulkan korban meninggal karena dibunuh. Sampai akhirnya hasil interogasi memastikan istrinya YA adalah otak pembunuhan tersebut dengan melibatkan tiga orang lain yakni selingkuhannya dan dua orang lain yang masih tetangganya," ungkap Willy didampingi Kasat Reskrim AKP I Putu Ika Prabawa.
Adapun motif pembunuhan tersebut, Willy mengatakan, karena motif cinta segitiga antara istri korban YA yang berselingkuh DJ. Dimana dari perselingkuhan tersebut pernah diketahui oleh korban hingga terjadi percekcokan yang berlanjut pada tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap YA.
"Atas kejadian tersebut YA pun merasa sakit hati sehingga membuat rencana jahat bersama DJ dibantu dua tetangganya yang katanya pernah merasa sakit hati juga dengan perilaku korban," ujar Willy.
Atas perbuatan tersebut, lanjut Willy, para tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman pidana mati atau penjara seumur hidup. Dari kejadian tersebut petugas juga mengamankan beberapa barang bukti seperti pakai korban, bantal dan sprei yang berlumuran darah sedangkan batu besar yang digunakan pelaku untuk menghabisi korban masih dalam pencarian penyidik.
(mso/mso)