Bocah Depresi di Cirebon Dapat Perhatian Jokowi

Bocah Depresi di Cirebon Dapat Perhatian Jokowi

Devteo Mahardika - detikJabar
Senin, 13 Mei 2024 20:38 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Eva Savitri/detikcom)
Cirebon -

A, bocah berusia 13 tahun asal Kota Cirebon yang mengalami depresi hingga harus putus sekolah, mendapatkan perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi memberikan sejumlah bantuan.

Staf Khusus Sekretariat Pribadi Presiden, Puput Hariadi yang memberikan langsung bantuan ke kediaman A di Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Senin (13/5/2024).

Ia mengatakan, bantuan ini berupa biaya pendidikan yang merupakan amanah dari Presiden Jokowi yang merasa prihatin usai mendengar kabar melalui media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedatangan saya ke sini untuk menyampaikan amanah bantuan dari Pak Presiden, bantuan yang diserahkan adalah bantuan biaya pendidikan dan peralatan sekolah," kata Puput.

Dia berpesan bantuan yang diamanatkan dari Presiden ini harus digunakan sesuai pengetahuan orang tua dan didampingi dinas pendidikan karena bantuan berupa beasiswa. "Pesan dari Pak Presiden yang ingin ananda A bisa sekolah kembali," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Di tempat yang sama, PJ Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi mengucapkan terima kasih atas perhatian yang sudah diberikan Presiden kepada warganya yang sudah setahun terakhir ini mengalami depresi.

"Kami mewakili Pemkot Cirebon mengucapkan terima kasih kepada Pak Presiden, yang sudah memberikan perhatian buat ananda A yang sudah setahun ini mengalami depresi," katanya.

Ia mengaku sebelumnya Pemkot Cirebon melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan sudah memberikan pendampingan kepada A dan keluarga. "Pemkot juga memberikan bantuan beasiswa buat ananda A dan adik-adiknya sampai jenjang SMP untuk meringankan beban orang tuanya," ujarnya.

Selain itu, pihaknya memastikan keluarga dari A sudah mendapatkan jaminan sosial untuk kelangsungan hidupnya. "Kalau untuk jaminan sosial, pihak keluarga sudah masuk dalam DTKS. Yang terpenting trauma anak perlu disembuhkan terlebih dahulu supaya bisa sekolah kembali," tegasnya.

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di Kota Cirebon, mengingat pertumbuhan anak merupakan hal penting guna menciptakan generasi yang unggul dan berprestasi.

"Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang kembali, apalagi ini dialami oleh anak berusia 13 tahun. Kami akan berupaya untuk memulihkan kondisi A supaya bisa jadi generasi yang unggul dan berprestasi," pungkasnya.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads