Kerajinan rotan telah menjadi identitas Kabupaten Cirebon. Agaknya tidak berlebihan untuk menyematkan predikat tersebut mengingat keberadaan produk kerajinan rotan di daerah ini sudah ada sebelum era kemerdekaan.
Sehingga jika berbicara tentang Kabupaten Cirebon, tidak hanya soal empal gentong dan nasi jamblang. Karena kerajinan rotan pun merupakan salah satu produk yang banyak dihasilkan dari daerah ini.
Adalah Fera. Ia merupakan salah seorang pengusaha kerajinan rotan yang ada di Kabupaten Cirebon. Tempat usahanya bernama Pusaka Jaya Rotan yang beralamat di Jalan Otto Iskandardinata, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat usahanya itu, Fera memproduksi sekaligus menjual berbagai macam produk kerajinan yang terbuat dari bahan rotan. Fera menjalani usaha tersebut bersama sang suami, Hafied Zein.
Fera tidak menyebutkan secara pasti sejak kapan tempat usahanya tersebut mulai berdiri. Hanya saja, Fera mengatakan jika usaha kerajinan rotan yang dijalaninya merupakan usaha turun temurun dan sudah ada sebelum era kemerdekaan. Fera bersama sang suami merupakan generasi ketiga yang menekuni usaha tersebut.
"Kalau Pusaka Jaya Rotan sebelum (masa) kemerdekaan sudah ada. Dari kakeknya suami saya. Berarti kita generasi ketiga," kata Fera saat berbincang dengan detikJabar di Cirebon, baru-baru ini.
Di tempat usahanya, Fera memiliki tempat produksi hingga tempat untuk memajang produk-produk barang jadi. Ada beragam kerajinan rotan yang diproduksi sekaligus dijual oleh Fera.
Beberapa di antaranya mulai dari kursi, meja, piring, keranjang piknik hingga berbagai macam perlengkapan rumah tangga lainnya. Di samping itu, ia juga turut memproduksi beragam aksesoris yang terbuat dari bahan rotan. Seperti tas, vas bunga dan masih banyak lagi.
Beragam produk kerajinan rotan yang diproduksi Fera pun telah banyak dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya ke wilayah Kalimantan.
Tidak sampai di situ, Fera juga telah mengekspor produk-produk kerajinan rotannya ke berbagai negara. Seperti ke India, Afrika, Malaysia dan beberapa negara lainnya.
"Kebetulan kami sudah go ekspor. Kalau ekspor satu kontainer. Kalau ekspor kita ngga setiap bulan. Untuk satu tahun hanya 3 sampai 6 kali ekspor. Karena memang kita lebih ke lokal. Kalau lokal sendiri yang bagus itu ke area Kalimantan," kata Fera.
Promosi Produk
Dalam menjalankan sebuah usaha, Fera menilai promosi produk merupakan hal penting yang harus dilakukan. Prosesnya pun bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui pameran.
Hal ini pun yang dilakukan Fera dalam sebuah pameran produk rotan yang diadakan di Kantor Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Rotan Cirebon, Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon pada Selasa (30/4) kemarin. Fera menjadi salah satu pengusaha rotan yang mengikuti pameran tersebut.
"Kalau untuk (kerajinan) rotan sendiri dengan adanya acara (pameran) begini kita bisa memperluas jaringan. Dari yang tadinya belum tahu, menjadi tahu," kata Fera.
Ada beragam produk kerajinan rotan yang dipamerkan oleh Fera dalam kegiatan yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Jawa Barat itu. Di antaranya seperti vas bunga, keranjang piknik, kursi, meja dan masih banyak lagi.
"Jadi dengan adanya pameran begini mereka (yang hadir) jadi tahu kalau kerajinan rotan tidak hanya kursi atau meja saja. Tapi aksesoris-aksesoris berbahan rotan itu banyak," kata Fera.
Fera pun terus berusaha untuk mengembangkan usaha yang saat ini ditekuninya. Di tokonya yang sekaligus menjadi tempat produksi, Fera dibantu oleh 22 orang pegawai. Melalui usaha yang dijalaninya itu, Fera mengaku bisa meraup omzet sekitar Rp300 juta per bulan.
"Untuk omzet per bulannya masih di angka Rp300 jutaan," kata Fera.
Membuka Sarana Edukasi
Dalam menjalankan bisnis kerajinan rotan ini, Fera tidak hanya berbicara soal penghasilan. Sebab, di sisi lain ia juga menjadikan tempat usahanya sebagai sarana edukasi.
Ia mengaku tidak akan sungkan mengajak para pengunjung yang datang ke tokonya untuk melihat langsung proses pembuatan kerajinan rotan hingga menjadi produk yang siap dipasarkan.
"Di toko kita, di belakangnya itu ada tempat produksi langsung. Jadi kita bisa wisata edukasi juga," kata Fera.
Melalui caranya itu, Fera sendiri ingin mengajak para pengunjung agar bisa lebih mengetahui atau lebih mengenal tentang kerajinan rotan yang diproduksi di Kabupaten Cirebon.
"Kaya kemarin itu ada mahasiswa dari Jepara dan Jakarta. Kita wawancara, kita lihat produknya dan kita tahu proses produksinya bagaimana. Terus apa saja keunggulan dan pemasarannya bagaimana," kata Fera.
"Itu juga memang untuk mendorong anak-anak muda agar mindset-nya tidak hanya jadi pegawai. Tapi kita juga bisa berwirausaha dan berkembang," sambung Fera.
(sud/sud)