Kasus Malaria 'Impor' Jadi Tantangan di Kota Cirebon

Kasus Malaria 'Impor' Jadi Tantangan di Kota Cirebon

Ony Syahroni - detikJabar
Jumat, 26 Apr 2024 07:00 WIB
Macro of mosquito (Aedes aegypti) sucking blood close up on the human skin. Mosquito is carrier of Malaria; Encephalitis; Dengue and Zika virus
Ilustrasi malaria (Foto: Getty Images/iStockphoto/PongMoji)
Cirebon -

Kota Cirebon, Jawa Barat, disebut telah terbebas dari penyakit malaria sejak 2014 silam. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah rumah sakit masih menangani pasien dengan penyakit malaria.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Siti Maria menjelaskan, malaria merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Dampak dari penyakit ini pun sangat berbahaya bagi keselamatan nyawa seseorang.

"Jadi parasit itu masuk melalui gigitan nyamuk, dari situ lah dia masuk ke dalam tubuh kita. Kemudian memperbanyak diri di dalam tubuh," kata Siti Maria kepada detikJabar di Kota Cirebon, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Siti Maria, bagi yang terjangkit penyakit ini maka harus segera ditangani. Sebab jika tidak, dampaknya sangat berbahaya bagi si penderita. "Kalau tidak diobati, itu komplikasinya bisa sampai dengan kematian," kata dia.

Maria menyebut, terkait dengan malaria, Kota Cirebon sendiri telah dinyatakan terbebas dari penyakit tersebut. Daerah ini telah mencapai eliminasi malaria sejak tahun 2014 silam. "Kita eliminasi malaria itu sudah lama. Dari tahun 2014. Kalau Jawa Barat baru tahun kemarin, tahun 2023," kata dia.

ADVERTISEMENT

Meski telah mencapai eliminasi malaria, namun sejumlah rumah sakit di Kota Cirebon masih merawat pasien yang terjangkit penyakit tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 2022 hingga 2024, setidaknya ada puluhan pasien dengan penyakit malaria yang menjalani perawatan di Kota Cirebon.

Pada tahun 2022, tercatat ada 1 kasus malaria di Kota Cirebon. Kemudian di tahun 2023, jumlah kasus malaria di wilayah ini mengalami peningkatan menjadi 18 kasus. Sedangkan hingga bulan April di tahun ini, tercatat ada 2 kasus malaria.

"Kasus-kasus yang ada di Kota Cirebon adalah kasus impor. Karena kenanya itu di daerah lain, di luar pulau Jawa. Tapi dirawatnya di sini," kata dia menambahkan.

Hingga kini, Dinas Kesehatan Kota Cirebon pun tetap melakukan langkah-langkah untuk mencegah adanya kasus malaria di wilayahnya. Beberapa langkah yang dilakukan di antaranya yaitu mengedukasi masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan.

"Meskipun di sini kita nol kasus yang berasal dari Kota Cirebon, tetap kita melakukan pencegahan-pencegahan secara umum. Seperti membersihkan lingkungan, menutup penampungan air dan menguras bak mandi. Jangan sampai nyamuk berkembang biak," kata Siti Maria.

Di samping itu, Dinkes Kota Cirebon juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin berpergian atau merantau ke luar daerah untuk melakukan pencegahan. Khususnya jika daerah yang dituju adalah ke wilayah-wilayah endemis malaria. "Kita akan edukasi, kalau perlu diberikan pengobatan untuk pencegahan agar jangan sampai kena (malaria)," kata Siti Maria.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads