Heboh Sultan Kasepuhan Ditolak Saat Garebek Syawal di Makam Gunung Jati

Kabupaten Cirebon

Heboh Sultan Kasepuhan Ditolak Saat Garebek Syawal di Makam Gunung Jati

Ony Syahroni - detikJabar
Jumat, 19 Apr 2024 15:37 WIB
Tradisi garebek Syawal Keraton Kasepuhan di komplek makam Sunan Gu.nung Jati diwarnai ketegangan
Tradisi garebek Syawal Keraton Kasepuhan di komplek makam Sunan Gu.nung Jati diwarnai ketegangan. Foto: Istimewa
Cirebon - Tradisi garebek Syawal yang diadakan keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon di makam Sunan Gunung Jati diwarnai ketegangan, Jumat (19/4/2024). Hal ini terjadi lantaran keluarga Keraton Kasepuhan tidak bisa masuk ke kompleks makam Sunan Gunung Jati untuk berziarah karena akses masuknya dalam kondisi terkunci atau tergembok.

Video yang merekam situasi ketegangan saat keluarga Keraton Kasepuhan berziarah ke makam Sunan Gunung Jati pun beredar di media sosial dan di grup-grup aplikasi perpesanan.

Penggembokan pintu masuk ke kompleks makam Sunan Gunung Jati ini disinyalir sebagai bentuk penolakan terhadap Sultan Sepuh XV Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Keraton Kasepuhan. Hal ini diperkuat karena adanya sebuah spanduk berisi nada penolakan.

Seperti dilihat dari video yang beredar, spanduk tersebut terpasang di depan gapura yang menjadi akses masuk menuju kompleks makam Sunan Gunung Jati.

"Kami keluarga besar keluarga Kesultanan Cirebon tidak mengakui Lukman Zulkaedin sebagai Sultan Kasepuhan," begitu isi tulisan yang ada di spanduk tersebut.

Dalam dari video yang beredar, terlihat keluarga Keraton Kasepuhan tersulut emosi di tengah situasi tersebut. Mereka terlihat kecewa karena tidak bisa masuk ke kompleks makam Sunan Gunung Jati untuk berziarah.

Salah satu keluarga Keraton Kasepuhan yang terlihat emosi adalah Pangeran Nusantara. Ia merupakan adik dari Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin.

"Mau ke orang tua kok," ucap Pangeran Nusantara dalam nada emosi.

Sejumlah pihak keluarga pun nampak berusaha untuk menenangkan Pangeran Nusantara yang sedang tersulut emosi.

Karena akses masuk menuju komplek makam Sunan Gunung Jati dalam kondisi terkunci, maka keluarga Keraton Kasepuhan pun hanya melaksanakan tradisi ziarah di depan pintu Pasujudan.

Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat mengatakan kedatangan keluarga Keraton Kasepuhan ke kompleks makam Sunan Gunung Jati yaitu dalam rangka menggelar tradisi garebek Syawal.

Di mana salah satu kegiatan yang dilakukan dalam tradisi itu adalah berziarah ke kompleks makam Sunan Gunung Jati. Menurutnya, tradisi garebek Syawal merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun.

"Alhamdulillah hari ini kita sekeluarga besar Keraton Kasepuhan beserta wargi, family, sesepuh, mengadakan tradisi grebek syawal yang memang setiap tahunnya kita laksanakan," ucap Pangeran Raja Goemelar kepada wartawan, Jumat (19/4/2024).

"Intinya kita ke sana (kompleks makam Sunan Gunung Jati) untuk bersilaturahmi ke leluhur, kita berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT. Dan kita sebagai generasi penerus harus mengingat jasa-jasa para leluhur kita," kata dia.

Pangeran Raja Goemelar sendiri mengaku sangat menyayangkan adanya aksi penutupan pintu ke kompleks makam Sunan Gunung Jati saat keluarga Keraton Kasepuhan ingin berziarah.

"Penutupan pintu kalau buat kami sangat prihatin. Kami sebetulnya ingin berziarah ke orang tua. Seharusnya kan tidak ada tindakan penutupan pintu untuk akses ke makam orang tua kita," ucap dia.

Terkait dengan kejadian, Pangeran Raja Goemelar mengaku akan berembuk dengan pihak keluarga untuk mempertanyakan adanya aksi penutupan pintu ke komplek makam Sunan Gunung Jati.

"Insyaallah nanti kami keluarga akan berembuk. Nanti kita akan menyampaikan kenapa terjadi penutupan pintu untuk berziarah ke orang tua kita. Nanti kita akan berembuk, bermusyawarah. Mudah-mudahan ada solusi dan ada jalan keluar yang terbaik," kata dia. (sud/sud)



Hide Ads