Suasana haru menyelimuti kediaman Moh Masduki. Pria 43 itu merupakan salah seorang teknisi yang tewas saat melakukan pemeriksaan di ruang septic tank CSB Mal.
Kepergian Masduki pun meninggalkan duka mendalam bagi pihak keluarga. Istri Masduki, Astri nampak dirundung kesedihan saat pertama kali mendapat kabar jika sang suami meninggal dunia.
Tidak hanya Astri, kesedihan itu pun turut dirasakan oleh keluarga Masduki yang lain. Termasuk anak-anaknya. Peristiwa nahas yang terjadi di CSB Mal pada Selasa (9/4) kemarin, membuat pihak keluarga harus merayakan hari Lebaran tanpa kehadiran Masduki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Penjelasan CSB Mal Soal 4 Teknisi Tewas |
Pantauan detikJabar, Rabu (10/4/2024), bendera kuning berikut dengan karangan bunga yang berisikan ucapan belasungkawa terpampang di depan kediaman Masduki di Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Jenazah Masduki telah dikebumikan di Tempat Permakaman Umum (TPU) yang ada di daerah setempat. Prosesi pemakaman dilakukan pada dini hari tadi. Masduki meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
Anak pertama Masduki berumur 12 tahun dan anak keduanya berusia 8 tahun. Sementara anak ketiga Masduki masih berusia 4 tahun.
Salah seorang kerabat Masduki, Suprapto mengaku kaget saat pertama kali mendapat kabar duka tersebut. Ia mengaku sempat tak percaya saat mendengar kabar meninggalnya Masduki.
Sebab, kata Suprapto, sebelum pergi ke tempat kerjanya di CSB Mal, Masduki sempat mampir ke kediamannya. Masduki sengaja diminta datang untuk membetulkan AC yang rusak di rumah Suprapto.
"Saya sempat kaget dan ngga percaya. Karena sebelum berangkat kerja itu mampir ke rumah saya buat beresin AC sama setrikaan. Waktu berangkat dari rumah saya itu sehat dan kita juga sempat bercanda," kata Suprapto saat berbincang dengan detikJabar.
Menurut Suprapto, Masduki merupakan sosok yang baik dan ramah kepada orang-orang di sekitarnya. Ia juga selalu bersedia ketika dimintai pertolongan.
"Selama ini orangnya baik. Setiap ada yang minta tolong, dia selalu bersedia. Selalu bersedia membantu," ucap Suprapto.
Suprapto mengatakan, meninggalnya Masduki membuat istri dan anak-anaknya bersedih. Begitu pun dengan keluarga maupun kerabat Masduki yang lainnya.
"Istrinya (Masduki) masih bersedih. Anak-anaknya juga nangis-nangis terus," kata Suprapto.
Suprapto pun berharap agar pihak kepolisian dapat mengusut kejadian di CSB Mal yang menyebabkan Masduki meninggal dunia.
"Kita berharap polisi bisa mengusut tuntas. Penyebab kematiannya (Masduki) apa dan yang bertanggung jawab itu siapa," kata Suprapto.
Sekadar diketahui, selain Masduki, dalam peristiwa yang terjadi di CSB Mal ada tiga orang lainnya yang juga meninggal dunia. Ketiganya yaitu Tri Yuyanto (40), Tohidin Andiana (35) dan Fadli (32). Mereka merupakan teknisi di CSB Mal.
Kronologi Kejadian
Peristiwa yang menewaskan empat orang teknisi itu berawal saat mereka sedang melakukan pemeriksaan di ruang septic tank CSB Mal pada Selasa (9/4). Awalnya, ada dua orang teknisi yang melakukan pemeriksaan di ruang septic tank. Namun saat itu, keduanya terjebak.
Mengetahui hal itu, dua teknisi lainnya kemudian berusaha menolong dua orang rekannya. Hanya saja, mereka justru mengalami hal serupa hingga akhirnya meninggal dunia. Dalam kejadian ini, total ada empat orang yang meninggal dunia.
Saat ini, peristiwa nahas yang menewaskan empat orang teknisi di CSB Mal itu pun sedang diselidiki oleh Satreskrim Polres Cirebon Kota.
Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Anggi Eko Prasetyo mengatakan pihaknya akan memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Termasuk juga akan memanggil manajemen dari CSB Mal.
"Tentunya pihak-pihak terkait, siapapun itu, akan kita undang untuk kita klarifikasi sejauh mana informasi yang bisa diberikan untuk membuat terang kejadian ini. Setelah tim bergerak, insya Allah ditemukan poin-poin apa yang melatarbelakangi daripada insiden tersebut," ucap Anggi.
(dir/dir)