Warga di Kabupaten Indramayu antusias menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Kegiatan ini seperti menjadi tradisi yang dilakukan setiap tahunnya.
Tradisi menghias kampung di Blok Dodog, Desa Sendang, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu sudah dilakukan sejak 14 tahun lalu. Secara gotong royong warga membuat ornamen taman bambu dan material bekas lainnya. Setelah terbentuk, sedikitnya 5 jenis taman bambu dipasang di sepanjang 500 meter di pinggir jalan.
Salah seorang warga Imam Syahroni mengatakan, meski hanya berbahan kayu bekas, ornamen itu dilengkapi ratusan lampion bambu dan aneka lampu kedip. Sehingga, ketika malam hari kampung semakin meriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah berjalan 14 tahun. Sebelum ramadan itu kita sudah musyawarah bersama dan bikin konsep bersama. Tahun ini taman lampion temanya," kata Imam, Selasa (9/4/2024).
"Ada tambahan lampu tambahan anyaman lampu. Iya ini hanya di pinggir jalan tergantung dana kalau lebih mungkin bisa di gang juga," ujarnya.
![]() |
Menariknya, pembuatan aneka hiasan kampung dilakukan secara swadaya dengan patungan. Tidak sedikit perantau di wilayah Jakarta hingga luar negeri turut andil kegiatan dalam bentuk sumbangan dana. Tahun ini, proses merias kampung di Blok Dodog menghabiskan biaya sekitar Rp30 juta.
Kegiatan yang berjalan selama 14 tahun itu dilakukan tak lain untuk menjaga kekompakan para pemuda dan masyarakat. Tradisi gotong royong menjadi hal positif selama saat masuki bulan ramadan.
"Untuk kekompakan gotong royong pemuda dan masyarakat agar setiap tahunnya itu ada kegiatan yang positif," ucapnya.
Kemeriahan taman dengan lampion bambu menjadi daya tarik pengunjung. Banyak warga dari desa tetangga sengaja singgah untuk sekedar foto saat ngabuburit. Terlebih pada malam hari, gemerlap lampu menarik perhatian pengguna jalan.
Kampung ini kata Imam akan semakin meriah saat malam Lebaran. Selain banyak hilir mudik warga mengantarkan zakat fitrah juga pemuda antusias melakukan takbir keliling.
Marsha (17) dan Amel (18) misalnya mengaku, bangga dengan kekompakan para pemuda di desanya. Bahkan, kegiatan itu sudah menjadi tradisi setiap tahunnya.
"Senang banget karena kampung kita itu jadi lebih ramai ada lampu-lampu. Ada juga dari desa tetangga mampir kesini untuk foto-foto," ujar Marsha.
(mso/mso)