Warga Indramayu Diterjang Banjir Saat Santap Sahur

Warga Indramayu Diterjang Banjir Saat Santap Sahur

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Kamis, 14 Mar 2024 12:44 WIB
Banjir di Indramayu.
Banjir di Indramayu. Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar
Indramayu -

Banjir terjadi di sejumlah titik di sekitar pusat perkotaan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Kamis (14/3/2024). Banjir yang merendam sejumlah permukiman dengan ketinggian air sekitar 30 sentimeter itu datang saat warga melaksanakan santap sahur.

Pantauan detikJabar, genangan air masih terlihat di sejumlah titik sekitar pusat perkotaan Indramayu mulai dari sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, pasar dan perkantoran hingga permukiman warga.

Salah satunya di Blok Kampung Arab, Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, beberapa warga tampak sibuk menguras air yang masuk kedalam rumah. Bahkan, sebagian warga lainnya hanya pasrah karena air masih menggenangi rumahnya. Menurutnya banjir ini terjadi akibat adanya intensitas hujan yang cukup tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hujan tuh sekitar jam 12-an (pukul 00.00) tuh terus makin besar campur angin sampai pagi. Mulai masuk rumah itu jam setengah 4 pagi. Subuh aja nggak bisa keluar," kata Karnoto (57) saat ditemui detikJabar.

Sambil menguras sisa air di lantai rumah, Karnoto menjelaskan banjir di blok Kampung Arab atau Centeng ini terjadi. Bahkan setiap tahun bisa mencapai tiga kali hal itu tergantung kondisi intensitas hujan dan air di sungai.

ADVERTISEMENT

Meski tidak terlalu tinggi, namun bagi Karnoto yang memiliki rumah dengan pondasi lebih rendah sangat merugikan. Ketika hujan berlangsung lama, genangan air langsung masuk ke dalam rumah.

"Pas banjir ketinggian air sekitar 16 sentimeter di dalam rumah, kalau udah gak hujan sejam udah surut lagi. Tapi di jalan kan masih," ujarnya.

Hal senada juga dirasakan Eti Purwanti (42), ia mengaku sejak pukul 04.00 WIB pagi tadi, tidak bisa menikmati makan sahur seperti biasanya. Sebab, di saat bersamaan air mulai masuk kerumahnya hingga ia pun harus bergegas mengevakuasi sejumlah barang.

"Pas sahur itu air masuk. Kalau sahur (makan) sih tetap sahur walaupun nggak sempat minum. Karena beresi barang-barang sih, baru nanti bawa anak-anak titip ke tetangga," kata Eti Purwanti ceritakan datangnya banjir.

Kondisi ini diakui Eti kerap kali terjadi. Terlebih saat hujan lebat sering melanda. Namun, jika hujan mulai reda, genangan air kembali surut. "Parah sih tadi hampir selutut orang dewasa. Cuma Alhamdulillah cepat surut sih," ungkap Eti sambil menanti air di dalam rumahnya surut.

Hingga saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu masih melakukan asesmen dan mitigasi di sejumlah titik banjir.

(sud/sud)


Hide Ads