6 Ribu Nelayan Tak Melaut Imbas Banjir Rob di Sukabumi

6 Ribu Nelayan Tak Melaut Imbas Banjir Rob di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 13 Mar 2024 17:29 WIB
Sukabumi -

Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi mencatat sekitar 6 ribu nelayan terpaksa tidak melaut karena dampak rob yang terjadi di perairan Kabupaten Sukabumi.

Sep Radi Priadika, Sekretaris HNSI Kabupaten Sukabumi menyebut anggota HNSI yang tersebar di seluruh Kabupaten Sukabumi adalah sebanyak 13 ribu orang. Jumlah itu tidak seluruhnya merupakan nelayan tangkap.

"Kan ada nelayan bakul, kalau seluruh 13 ribu orang, nelayan tangkap yang tidak melaut kurang lebih sekitar 6 ribuan nelayan. Kalau yang 100 persen tidak melaut, di wilayah Ujunggenteng ada 1500 nelayan lebih," kata Radi, Rabu (13/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Radi mengatakan, HNSI terbagi menjadi 34 rukun neayan di 9 pesisir. Ia juga menjelaskan panjang garis pantai di Kabupaten Sukabumi adalah 117 kilometer.

"Di Ujunggenteng sekitar 100 perahu nelayan rusak, kemudian di Tegalbuleud 16 perahu dan 17 perahu di Minajaya yang terdampak rob ini. Mereka yang tidak melaut memperbaiki perahu mereka yang mengalami kerusakan," jelas Radi

ADVERTISEMENT

HNSI mengimbau nelayan di pesisir khususnya di Ujunggenteng untuk stop melaut, Radi juga menceritakan soal banyaknya perahu nelayan yang rusak.

"Kejadian bermula tanggal 11 dan puncaknya di tanggal 12 tepatnya saat sahur pertama. Kenapa banyak nelayan yang kapalnya rusak, karena mereka sedang tidak melaut, mereka melaksanakan Ramadan pertama. karena sudah kebiasaan apabila menghadapi 1 Ramadan tidak melaut. Saat perahunya tertambat terjadilah rob itu," ungkap Radi.

"Untuk mereka yang terdampak, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait Dinas Perikanan kemudian Dinas Sosial untuk mereka yang mengalami kerugian akibat perahu mereka rusak, karena itu satu-satunya alat mata pencaharian mereka," sambungnya.

Untuk total kerugian terkini yang diderita nelayan, Radi menyebut angka Rp 4,5 miliar. "Total kerugian Rp 4,5 miliar, bukan hanya perahu banyak juga bangunan milik nelayan seperti di Ujunggenteng sampai 45 bangunan yang juga mengalami kerusakan," kata Radi.

(sya/yum)


Hide Ads