.webp)
Lembaga Survei Jaring Pembelajar Kuningan (Jamparing) Research merilis komposisi calon anggota legislatif yang akan menduduki kursi DPRD Kabupaten Kuningan periode 2024-2029 nanti bakal diisi hampir separuhnya oleh pendatang baru.
Direktur Jamparing Research Topic Offirstson mengklaim komposisi ini tak jauh beda dengan survei yang pernah dilakukan timnya pada sebulan sebelum pelaksanaan Pemilu 2024 digelar.
Dengan melibatkan 1.200 responden yang mewakili masyarakat dari seluruh wilayah Kabupaten Kuningan, kata dia, terbukti bisa memotret kondisi geopolitik yang terjadi di daerah yang biasa disebut Kota Kuda tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah menganalisa perolehan suara Pemilu di Kabupaten Kuningan berdasarkan real count KPU, ternyata hasilnya tak jauh beda dengan hasil survei yang pernah kami lakukan pada bulan Januari lalu atau sekitar sebulan sebelum Pemilu. Mulai dari Parpol hingga caleg yang akan menang menduduki kursi DPRD Kuningan, ternyata hampir 100 persen sesuai dengan prediksi kami, " ungkap Topic dalam keterangan persnya.
Topic menyebutkan, hasil real count KPU memastikan Pemilu Legislatif kali ini masih dimenangkan oleh partai berlambang banteng PDIP yang meraih 9 kursi disusul PKB 8 kursi dan Golkar kemudian PKS masing-masing mendapatkan 7 kursi. Selanjutnya Partai Gerindra 6 kursi, PPP 4 kursi dan sisanya Nasdem, PAN dan Demokrat masing-masing 3 kursi. Sebagai perbandingan, komposisi kursi DPRD Kabupaten Kuningan periode 2019-2024 adalah PDIP 9 kursi , PKS 7 kursi , Gerindra 7 kursi, PKB 6 kursi, Golkar 5 kursi, PAN 5 kursi, Demokrat 5 kursi, PBB 1 kursi dan Nasdem 1 kursi.
"Jika ditelaah berdasarkan komposisi raihan kursi per Dapil, prediksi kami di Dapil 2 Kuningan ternyata 100 persen tepat mulai dari partai pemenang sampai caleg-calegnya sesuai prediksi kami. Ada pergeseran suara dukungan Caleg di Dapil 1,3,4 dan 5 sehingga menyebabkan beberapa nama Caleg senior atau incumbent harus tumbang dan tergeser oleh Caleg pendatang baru , " paparnya.
Topic menilai, hasil survei yang pernah dilakukan Jamparing Research dan diumumkan sebulan menjelang Pemilu tersebut banyak dimanfaatkan oleh sebagian Caleg sebagai bahan referensi yang memotivasi mereka melakukan pergerakan kampanye lebih masiv dan luas. Namun, kata dia, tak sedikit pula Caleg yang malah pasrah dan mengabaikanya sehingga elektabilitas dan popularitasnya semakin turun.
"Ada beberapa Caleg yang datang kepada kami menanyakan hasil survei tersebut kemudian melakukan diskusi untuk menyusun strategi bagaimana caranya bisa meraih banyak suara dukungan, kemudian melakukan pergerakan kampanye sejak jauh-jauh hari sebelum pencoblosan. Namun tidak halnya dengan Caleg lain terutama para incumbent yang mengabaikan survei tersebut memilih bergerak di saat injury time atau akhir-akhir masa kampanye," papar Topic.
Terbukti, ada sekitar 20 Caleg incumbent yang harus tumbang dan rela kursinya direbut Caleg pendatang baru, Namun dia enggan menyebutkan siapa saja caleg incumbent yang tumbang tersebut karena alasan masyarakat bisa melihatnya langsung dari data real count KPU.
"Tapi tak sedikit juga caleg incumbent yang pandai menjaga suara konstituennya sehingga masih bisa memenangkan Pemilu ini dan kembali meraih kursi DPRD untuk periode berikutnya, " ujarnya.
Yang jelas, kata Topic, dari survei yang telah dilakukan tim Jamparing Research ini telah terbukti bisa membaca kondisi peta geopolitik di Kabupaten Kuningan dengan hasil yang cukup akurat nyaris sempurna.
"Dengan melibatkan 1.200 responden, ternyata kami bisa memotret kondisi geopolitik di Kuningan dengan N Gain survei kami dengan real count KPU hanya 1,8 persen. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat akurasi survei yang dilakukan Jamparing Research dalam survei pemilihan DPRD Kabupaten Kuningan untuk prediksi perolehan kursi mencapai 98,2 persen atau nyaris sempurna, " ucapnya.
(yum/yum)
