Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon, salah satunya di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan, Rabu (6/3/2024). Di lokasi ini ketinggian air mencapai 2,5 meter akibat limpasan dari Sungai Cisanggarung.
Banjir merendam ratusan rumah di Desa Sidaresmi. Warga Sidaresmi juga harus mengungsi.
Salah satu pengungsi di Desa Sidaresmi Sukaesih (55) menuturkan, air mulai merendam rumahnya sejak pukul 05.00 WIB. "Tadi pagi air mulai naik jam 05.00 WIB, subuh. Tadinya sih cuma semata kaki," ungkapnya saat ditemui detiJabar di lokasi parkir umum yang dijadikan lokasi pengungsian darurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun satu jam kemudian, ia menyampaikan air secara mendadak mulai masuk ke rumahnya hingga akhirnya menenggelamkan rumah miliknya. "Jam 06.00 air deres banget tiba-tiba dateng aja gitu, akhirnya saya bareng cucu langsung lari cari tempat pengungsian," ujarnya.
Karena air datang secara tiba-tiba, ia harus merelakan seluruh harta bendanya terendam banjir termasuk seluruh pakaian miliknya.
"Saya datang ke sini (tempat pengungsian) nggak bawa apa-apa, cuma pakaian yang saya pakai aja ini satu," tuturnya.
Ia menyampaikan, lokasi rumah miliknya menjadi lokasi terparah karena berada tepat di samping Sungai Cisanggarung. "Rumah saya yang paling parah soalnya ada di samping Sungai Cisanggarung. Sampai-sampai semua bagian rumah terendam banjir sampai ke atap rumah," bebernya.
Sejak pagi hingga siang hari ini, ia mengaku belum menerima bantuan apapun dari pemerintah daerah setempat. "Dari pagi sampai sekarang belum nerima bantuan apapun, air minum aja nggak ada apalagi makan," tegasnya.
Butuh Fasilitas Pengungsian
Salah seorang pengungsi lainnya, Murtaman (47) menyampaikan untuk bisa mendapatkan makanan dan minuman hanya mengandalkan dari pihak-pihak yang merasa iba terutama bagi pengungsi yang berada di pinggir ruas Jalan Desa Sidaresmi.
"Sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah daerah, kami di sini (pengungsi di pinggir jalan) cuma ngandelin dari yang kasihan aja ke kita," tuturnya.
Ia juga mengaku sama dengan pengungsi yang lainnya di mana tidak bisa menyelamatkan harta bendanya termasuk pakaian. "Saya juga sama cuma pakai baju yang di pakai aja ini," kata dia sambil menunjukkan pakaian yang dikenakannya.
Sementara itu, Kepala Desa Sidaresmi Firman menyampaikan, jumlah pengungsi saat ini tercatat sekitar 300 jiwa sebagai korban dari bencana banjir kali ini.
"Kami susah catat tadi ada sekitar 300 jiwa yang menjadi pengungsi," ungkapnya.
Ia meminta kepada pemerintah daerah untuk segera memberikan fasilitas pengungsian yang layak. Mengingat saat ini warganya mengungsi di sejumlah tempat mulai dari lokasi parkir umum sampai memanfaatkan trotoar di ruas jalan Desa Sidaresmi.
"Kami meminta kepada pemerintah buat segera bangun tenda pengungsian, soalnya kasihan warga yang ngungsi," ungkapnya.
(sud/sud)