Cerita Kades soal Banjir Bandang yang Terjang Desa Kenangan Kuningan

Cerita Kades soal Banjir Bandang yang Terjang Desa Kenangan Kuningan

Mohamad Taufik - detikJabar
Rabu, 06 Mar 2024 11:15 WIB
Warga Kuningan tengah membersihkan dampak banjir.
Warga Kuningan tengah membersihkan dampak banjir (Foto: Mohmad Taufik/detikJabar).
Kuningan -

Banjir bandang yang melanda Desa Kenanga, Kecamatan Cimahi, Kabupaten Kuningan, juga sempat terjadi pada 2018 lalu. Namun demikian, banjir tahun ini terbilang yang paling parah hingga memaksa ratusan warganya mengungsi ke mushola dan SD setempat.

Kepala Desa Kenanga Wahyudin mengatakan, banjir di desanya terakhir terjadi pada Februari 2018 lalu. Namun kala itu banjir hanya berlangsung beberapa jam saja dan air bisa segera surut.

"Tapi yang sekarang banjir berlangsung cukup lama. Dari air mulai naik ke pemukiman warga sekitar pukul 22.00 WIB kemudian naik hingga puncaknya mencapai 1,5 meter, dan baru surut pada Rabu subuh sekitar pukul 04.30 WIB. Bahkan sampai jam 6 tadi air masih sebetis, " ungkap Wahyudin kepada detikJabar di lokasi banjir, Rabu (6/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, Wahyudin bersyukur tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir tersebut. Namun dampak kerugian materil yang diderita warganya cukup besar. Selain banyak perabotan rumah tangga yang rusak akibat tergenang air juga gabah hingga areal persawahan ikut terdampak.

"Puluhan hektare sawah juga rusak. Ada sawah padi milik Pak MP Aruman baru dipanen belum sempat dirontokkan ikut terbawa banjir. Berapa banyak kerugiannya masih kami data. Ternak warga juga ikut kebanjiran, tapi hanya 1 kambing yang mati, sedangkan ayam jumlahnya cukup banyak hingga ratusan," ujar Wahyudin.

ADVERTISEMENT

Adapun penyebab banjir, Wahyudin menerangkan, akibat air Sungai Cisanggarung yang meluap. Menurut dia, aliran sungai yang melintasi desanya tersebut merupakan pertemuan beberapa aliran anak sungai salah satunya Sungai Cipaku.

"Kemarin hujan di sini baru sore sekitar pukul 17.00 WIB. Tapi informasinya di daerah hulu hujan terjadi sejak siang, akibatnya air sungai semakin tinggi dan meluap masuk ke pemukiman warga, " papar Wahyudin.

Dia pun meminta kepada pemerintah daerah atau BBWS Cimanuk Cisanggarung untuk meninggikan lagi tanggul tersebut agar banjir tidak terulang. "Inginnya tanggul ditinggikan supaya air tidak limpas ke pemukiman warga, " harapnya.

Kini banjir Kenanga sudah surut dan menyisakan lumpur yang mengotori rumah dan perabotan rumah tangga warga. Tampak petugas BPBD dan Damkar Kuningan dibantu anggota dari kepolisian dan TNI serta pelajar bergotong royong membantu warga membersihkan lingkungan terdampak banjir.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads