Salah satu kuliner khas Cirebon yang wajib dicoba adalah nasi jamblang. Keunikannya, nasi jamblang disajikan dengan daun jati. Penyajian dari daun jati tak lepas dari tekstur daun jati yang kasar dan tidak mudah sobek serta mudah didapatkan.
Riandini, penjual nasi Jamblang Mba Yati, menuturkan jika sedang ramai dalam sehari bisa menghabiskan 240 lembar daun jati. Sedangkan untuk nasinya 15 kilogram, dengan omset Rp 2-3 juta per hari.
Sebagai pelengkap nasi jamblang, terdapat banyak varian lauk yang tersedia, seperti sambal, tempe goreng, sayur tahu, pepes, kentang, ampela, telur dadar dan semur, jengkol, usus, ikan tongkol, ayam, terong, daging sapi, dan masih banyak lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat alas daun jati, menambah cita rasa nasi jamblang menjadi lebih kuat. Apalagi jika ditambah telur dadar, sambal dan kentang, rasa nasi jamblang semakin sedap untuk dinikmati. Dalam satu bungkus nasi saja, dihargai cukup murah hanya Rp 2.000. Jika kurang, pengunjung bisa menambah porsi sesuai keinginan.
![]() |
Riandini menuturkan, Nasi Jamblang Mba Yati didirikan oleh Yati dan Tamat pada 1995. Selama 28 tahun berjualan, banyak suka duka yang dialami. "Jika hujan tuh kadang ngerasa kurang, digusur juga pernah, tapi namanya usaha mau gimana lagi," tutur Riandini belum lama ini.
Hingga sekarang, Nasi Jamblang Mba Yati sudah memiliki 4 cabang yang tersebar di beberapa tempat, salah satunya di Jalan Pramuka, Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, tepatnya di depan Pos Koramil 1402 Kota Cirebon. Buka dari jam 16:30-22:00 WIB.
![]() |
Nasi jamblang sendiri sudah ada sejak tahun 1847. Bermula ketika H Abdul Latif dan Istrinya Ny Tan Piauw Lun atau Mbah Pulung yang membuat nasi bungkus dengan beberapa lauk. Nasi bungkus tersebut dibagikan kepada para pekerja yang ada di pabrik gula Gempol dan pabrik Spiritus Palimanan.
Pembagian ini dilakukan oleh Mbah Pulung sebagai sedekah. Pada masa itu masih ada anggapan, ketika menjual nasi merupakan hal yang dilarang alias pamali. Ini membuat Mbah Pulung menolak pemberian uang dari para pekerja. Tetapi seiring berjalannya waktu, beberapa pekerja yang merasa terbantu berinisiatif untuk memberikan uang alakadarnya.
Di mulai dari makanan untuk para pekerja pabrik. Sekarang nasi jamblang sudah tersebar di banyak tempat. Tidak hanya dari Cirebon, penggemar nasi jamblang juga berasal dari luar kota Cirebon. Pada tahun 2023 oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) nasi jamblang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda(WBTB).
(orb/orb)