Curhat Petani Cirebon Kekurangan Pupuk Subsidi hingga Pasokan Air

Curhat Petani Cirebon Kekurangan Pupuk Subsidi hingga Pasokan Air

Devteo Mahardika - detikJabar
Rabu, 28 Feb 2024 23:45 WIB
Petani di Kecamatan Gempol saat melakukan proses penanaman padi
Petani di Kecamatan Gempol saat melakukan proses penanaman padi (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar)
Cirebon -

Petani asal Desa Kedungbunder, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon mengeluhkan soal minimnya kuota pupuk subsidi dan air kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon. Mereka mengharapkan Pemkab memberikan solusi atas permasalahan tersebut.

Salah satu petani, Yosep (53) mengatakan, permasalahan yang dirasakan oleh petani di wilayah Kecamatan Gempol adalah air dan pengurangan kuota pupuk subsidi. Pasalnya kuota pupuk subsidi yang disediakan saat ini oleh pemerintah tidak mencukupi bagi luasan area pertanian mereka.

"Permasalahan air irigasi di Desa Kedungbunder, Kecamatan Gempol tidak normal. Pupuk subsidi juga dikurangi. Kalau bisa pemerintah memberikan solusi, kami mohon kiranya agar pertanian lebih maju," ucapnya, Rabu (28/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, jumlah bantuan pupuk subsidi yang didapatkan saat ini bagi petani sebanyak 100 kilogram untuk jenis urea dan 50 kilogram untuk jenis toska bagi tanaman padi seluas kurang dari satu hektar.

"Harusnya terbalik, pupuk urea idealnya 100 kilogram dan pupuk toska lebih banyak sekitar 300 kilogram untuk satu bau luasan pertanian. Sementara untuk satu hektar idealnya urea 150 kilogram dan toska 350 kilogram," bebernya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Nina mengakui bila air menjadi permasalahan lahan pertanian di Kabupaten Cirebon.

"Beberapa tempat di wilayah Kabupaten Cirebon mengalami kendala untuk masalah air. Hal itu, disebabkan karena fenomena el nino," ucapnya.

Karena itu, saat ini ia sedang mendata di masing-masing kelompok tani dimana saja pertanian yang kurang perairan. Nantinya, akan ada bantuan dari Kementerian yang diberikan kepada kelompok tani.

"Kondisi sekarang, kita hadapi el nino. Sehingga, musim tanam jadi mundur, solusi kalau sekarang kita mendata dimana pertanian yang kurang perairan. Karena nanti ada bantuan Pompa dan Alat pertanian lainnya dari Kementerian. Dengan bantuan itu, kami harap tidak ada masalah lagi," ungkapnya.

Menanggapi adanya pengurangan kuota pupuk subsidi, Nina mengakui jika adanya pengurangan pupuk subsidi dari pemerintah pusat.

"Alasan pengurangan pupuk subsidi karena adanya permasalahan dunia, karena sudah banyak zat kimia yang masuk ke bumi, yang menyebabkan bumi tidak subur," tegasnya.

Oleh karena itu, saat ini pemerintah menyarankan petani untuk menggunakan pupuk organik. "Kalau bisa pupuk organik saja. Pupuk organik bisa melipat gandakan penghasilan panen," katanya.




(dir/dir)


Hide Ads