Polisi telah mengidentifikasi mayat wanita yang ditemukan tergeletak di area permakaman Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon. Saat pertama kali ditemukan, kondisi mayat dalam keadaan terlentang di dalam sebuah bangunan yang ada di area permakaman tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Hario Prasetyo mengatakan, wanita yang ditemukan tewas itu bernama Wasiko (40). Ia merupakan salah seorang warga asal desa setempat. Yakni Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.
Identitas mayat terungkap setelah polisi melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap jasad wanita itu. Hal ini pun diperkuat setelah ada masyarakat yang mengakui jika wanita tersebut adalah anggota keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari keluarga ada yang datang. Jadi ada orang tua yang datang dan kita arahkan ke rumah sakit untuk melihat langsung. Dan langsung mengiyakan. Dari baju yang dipakai dan gelang. Dari ciri-ciri itu lah dia (masyarakat) memastikan jika itu putrinya. Dari rambut sama perawakannya juga mirip," kata Hario, Senin (19/2/2024).
Menurut Hario, wanita yang ditemukan meninggal dunia di area permakaman Desa Jagapura Kulon itu merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Hal ini diketahui berdasarkan keterangan dari pihak keluarganya.
"Keterangan dari keluarganya dia ODGJ. Kata orang tuanya dan adiknya katanya memang (wanita yang ditemukan meninggal dunia) ada gangguan kejiwaan. Dia juga pernah berobat ke rumah sakit AWN (RSUD Arjawinangun)," kata Hario.
Hario menuturkan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, sebelum ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di area permakaman wanita itu telah pergi dari rumah selama 20 hari.
"Kalau kata keluarganya dia sudah pergi dari rumah sejak 20 hari lalu. Jadi sudah 20 hari dia keluar dari rumah," kata Hario.
Sejauh ini, kata Hario, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian dari wanita itu. Namun dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh wanita itu.
"Dugaan (penyebab kematian) belum ada. Karena hasil autopsi kan keluarnya lama. Nanti setelah ada hasil autopsi, kita komunikasi dengan tim dokter. Tapi dokter menyampaikan ke kita bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan," kata Hario.
(dir/dir)