Persoalan pupuk masih terus menjadi hal yang perlu diperhatikan. Setiap memasuki musim tanam, petani kerap merasa khawatir dengan ketersediaan pupuk.
Memasuki masa tanam pertama tahun 2024, ketersediaan pupuk di Kabupaten Majalengka dipastikan aman. Menurut pengakuan petani, sejauh ini tidak ada kendala untuk masalah pertanian.
"Stok pupuk untuk tanam pertama aman. Alhamdulillah berhubung saya punya kartu tani, jadi dibantu sama pupuk subsidi. Mudah-mudahan (stok pupuk) masa tanam selanjutnya juga aman," kata Sri salah seorang petani di Majalengka, Sabtu (3/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut juga diamini Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Majalengka Iman Firmansyah. Kelangkaan pupuk pada musim tanam pertama dipastikan tidak akan terjadi. Pasalnya pasokan pupuk di Majalengka cukup melimpah.
"Kalau untuk Majalengka tidak ada permasalahan, masa tanam satu (pertama) sudah berjalan. Masalah ketersediaan pupuk juga alhamdulilah sangat aman," ujar Iman.
"Sebenarnya kebutuhan pupuk Kabupaten Majalengka dari pengajuan kita, untuk pupuk urea, kita mengajukan 44.000 ton, dan untuk NPK 52000 ton. Kita cuman diberi 50 persennya. Sehingga untuk tahun 2024, relokasi kita cuman 23.000 ton kurang lebih, untuk urea dan 15.000 ton untuk NPK. Ini berlaku hanya 6 bulan kedepan. Jadi untuk kelangkaan pupuk itu nggak mungkin terjadi," sambungnya.
Sejumlah upaya dilakukan pemerintah untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pupuk para petani. PT Pupuk Indonesia melalui anak perusahaannya PT Petrokimia Gresik (PG) juga memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di Majalengka.
"Musim tanam di beberapa daerah di Indonesia mundur, termasuk di Majalengka karena musim hujan datang terlambat dari prakiraan tahun-tahun sebelumnya, sehingga petani yang mestinya sudah mulai menanam, tapi baru dimulai sekarang. Oleh karena itu kami melakukan blusukan ke gudang dan kios untuk memastikan stok pupuk di Majalengka aman," ujar Dirut Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo.
Dwi menyampaikan, hingga Januari tahun ini pihaknya telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi di Majalengka sesuai dengan regulasi, yaitu 5.978 ton. Angka ini lebih dari tiga kali lipat atau setara dengan 361 persen dari ketentuan minimum yang diatur pemerintah sebesar 1.621 ton.
Adapun rincian stok tersebut sebanyak 5.499 ton Urea dan 479 NPK Phonska. Stok ini aman untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani Majalengka selama beberapa pekan ke depan yang saat ini memasuki musim tanam.
"Alhamdulillah berdasarkan pantauan kami di Majalengka, perusahaan telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani," kata Dwi.
Lebih jauh Dwi menjelaskan, kesiapan stok tersebut sekaligus menjadi dukungan pihaknya terhadap program percepatan tanam yang diinisiasi Kementerian Pertanian untuk mendorong produktivitas nasional, dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional. Untuk itu ia memastikan, pupuk bersubsidi ini disalurkan kepada petani sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022.
Adapun petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi, lanjut dia, wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), dan menggarap lahan maksimal dua hektare. Selain itu, komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk, antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.
"Bagi petani yang tidak tercatat sebagai penerima pupuk bersubsidi, Petrokimia Gresik juga sudah menyiapkan solusinya melalui pupuk nonsubsidi. Semua pupuk tersebut juga berada di Lini III, Distributor, dan Kios," jelas dia.
Sementara itu, dalam beberapa pekan terkahir, Dwi mengaku pihaknya juga melakukan blusukan ke beberapa daerah di Indonesia, antara lain Kebumen, Bojonegoro, dan Ngawi.
"Kesiapan yang hampir sama juga ada di kabupaten/kota lain di Indonesia. Kami berharap petani bisa mengoptimalkan stok tersebut dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian," pungkasnya.
(dir/dir)