Tren Positif Inflasi Majalengka di Tahun 2024

Kabupaten Majalengka resmi didaulat menjadi kota Indeks Harga Konsumen (IHK) mulai 2024. Daerah sisi timur Jawa Barat itu langsung menunjukkan tren positifnya.

Di awal bulan tahun ini saja, inflasi month-to-month (m-to-m) di Majalengka mencapai 0,06 persen. Sementara, tingkat inflasi year-on-year (y-on-y) mencapai 2,81 persen.

"Dibandingkan daerah lain yang merupakan kabupaten baru jadi IHK di Jabar, Majalengka sangat bagus. Inflasi m-to-m hanya 0,6 persen, kemudian y-on-y 2,81 persen," kata Kepala BPS Majalengka Joni Kasmuri, Jumat (2/1/2024).

Tren positif itu, kata Joni, tidak lepas dari peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Majalengka. TPID Majalengka dinilai telah berhasil mengimplementasikan langkah kongkret untuk mengendalikan inflasi di daerahnya.

"Itu artinya upaya keras TPID Majalengka selama ini menghasilkan hal yang terbaik, tentu tidak terlepas peran Pak Sekda selaku ketua TPID yang selama ini selalu solid berkoordinasi. TPID tiap minggu rutin rapat, turun ke lapangan pantau harga," ujar Joni.

Agar inflasi tetap terkendali, Joni meminta, masyarakat tidak bersifat konsumtif. Apalagi jelang bulan puasa, pemerintah diminta agar konsisten mengedukasi masyarakat dan terus memantau harga-harga di pasaran.

"Imbauan-imbauan jelang Lebaran dan puasa agar jangan berlebihan konsumsi, hanya di batas tertentu aja. Karena ketika hukum pasar banyak yang minta tapi suplai tetap, maka harga pasti melambung sehingga harus diedukasi masyarakat jangan berlebihan," ucap dia.

Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi mengaku, bersyukur atas capaian tersebut. Saat ini, Dedi tengah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengendalikan inflasi di Majalengka.

"Kita sudah melakukan beberapa upaya dan para camat telah dikumpulkan termasuk diantaranya gerakan menanam melalui PKK termasuk juga tadi akan ada edaran (tentang) hemat pangan," ujar Dedi.

"Nanti juga akan disampaikan termasuk beberapa tokoh agama dan juga akan melakukan intervensi diantaranya adalah bila diperlukan ada transportasi yang perlu dibantu karena itu memperlambat atau menambah harga jadi naik akan disubsidi transportasi barang kebutuhan pokok sehingga harga dari produsen ke pasar tidak jauh berbeda dan ini bagian dari intervensi pemerintah dalam pengendalian harga," sambungnya.

Selain itu, indeks kebahagiaan dan mendorong UMKM juga akan dilibatkan dalam mengendalikan inflasi di Majalengka. Sebab, hal tersebut dinilai cukup vital dalam mengendalikan inflasi.

"Hal lainnya dengan peran kewilayahan naikan indeks kebahagiaan termasuk UMKM seperti culinary night di tiap kecamatan akan digalakkan dan beberapa agenda lain yang disampaikan ke TPID," kata Dedi.

Disinggung terkait upaya menjaga kestabilan harga, Dedi mengaku telah mempunyai langkah kongkret. Pihaknya akan mengintervensi alur distribusi komoditas agar pasokannya terjaga dan harganya pun stabil.

"Pasti karena ada rencana harga cabe naik dan saat itu yang didapat di lapangan distribusinya dari titik kita itu masuk dulu ke pasar induk Cirebon baru balik lagi ke Majalengka jadi ongkosnya tinggi dan kita akan lakukan intervensi tanaman pangan yang menyumbang inflasi dan panen di Majalengka wajib minimal 20 persen harus dijual di Majalengka karena menurut perhitungan BPS untuk menjaga stabilitas harga," jelas Dedi.

Sementara itu, Kepala KPw BI Cirebon Anton Pitono memastikan, kesiapan jajarannya meningkatkan kolaborasi dan sinergitas terhadap seluruh program yang dicanangkan pemerintah daerah dalam rangka mengendalikan inflasi. Dari mulai kelancaran distribusi, pasokan barang, efektivitas komunikasi, dan lainnya.

"Selama ini, kami juga sudah berulang kali mendukung program-program pemerintah daerah dalam upaya menjaga stabilitas harga pokok dan pengendalian inflasi. Terlebih, Majalengka telah ditetapkan sebagai kota IHK sehingga support dan kolaborasi tersebut akan ditingkatkan," ujar dia.