Pancaroba atau pergantian musim tidak hanya memengaruhi kondisi kesehatan manusia. Sejumlah serangan penyakit juga menimpa hewan peliharaan seperti kucing yang ditimbulkan dari penularan virus.
Diketahui, musim pancaroba saat ini, empat suspek virus seperti Feline Panleukopenia Virus (FPV), Feline Calicivirus (FCV), Rinothachitis hingga Corona Virus kerap menyerang kucing peliharaan di wilayah Kabupaten Indramayu.
Dugaan serangan virus itu terlihat pada beberapa gejala yang timbul pada kucing peliharaan saat ini. Mulai dari mencret hingga riwayat kontak dengan kucing liar yang diduga sudah tertular virus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang lagi musim penyakit virus Panleukopenia, Rinothachitis dan Calicivirus sama Corona Virus seperti itu dengan ciri demam tinggi, muntah, mencret, gak mau makan itu pasti gejala awal. Kemudian ada riwayat kontak langsung sama kucing lokal atau memang ada riwayat pernah keluar rumah kemudian juga ada cairan keluar dari telinga," kata dokter hewan Klinik Dhee-Na Vet Pets Clinic Indramayu, drh. Arundhina Girishanta kepada detikJabar, Selasa (30/1/2024).
Dijelaskan Arundhina, selain kondisi cuaca, virus yang menyerang kucing akibat kontak dengan kucing liar yang sudah tertular virus. Parahnya, penyakit itu bisa mencapai 95 sampai 98 persen menyebabkan kematian pada kucing jika terkena virus Panleukopenia.
"Tapi yang pasti itu lagi trending lah karena kejadiannya banyak. Dan yang menyebabkan itu kucing lokal yang berkeliaran di luar itu membawa virus. Begitu kena kucing rumahan yang belum divaksinasi biasanya fatal, 95 sampai 98 persen menyebabkan kematian itu yang Panleukopenia Virus," ungkap Arundhina.
Serangan virus di musim ini cukup variasi. Tak hanya menyerang pada anak kucing (Kitten) tapi juga menyerang kucing dewasa.
Menurutnya kucing di umur 2 sampai 10 bulan lebih rentan tertular virus Panleukopenia. Termasuk kucing dewasa yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
"Yang pasti itu karena belum divaksin ya jadi menyerang daya tahan tubuh kucing yang lemah," jelasnya.
Tren suspek virus Panleukopenia pada kucing sejak Oktober hingga Januari saat ini tergolong tinggi. Yaitu mencapai 60 hingga 75 persen kasus pada kucing diduga terserang virus Panleukopenia.
"Itu meningkat ya. Mudah-mudahan Februari lebih menurun lagi," katanya.
Meski begitu, menurutnya konsultasi kepada dokter hewan merupakan satu pencegahan serangan virus pada kucing. Termasuk dengan melakukan vaksinasi lengkap (vaksin triket) sejak kucing masih berusia 2 bulan.
Solusi lainnya, agar kucing peliharaan itu tidak dilepaskan secara liar agar tidak terjadi kontak dengan kucing yang membawa virus.
"Kedua kalau belum divaksin, kucingnya tidak usah dilepas liarkan. Karena kucing liar yang membawa virus itu tidak terlihat gejalanya (carier), membawa virus tapi terlihat biasa saja seperti OTG (Orang Tanpa Gejala) pada kasus manusia yang terserang COVID19," katanya.
Sekedar diketahui, penyakit lain yang masih menyerang kucing peliharaan juga banyak ditemukan seperti flu tapi bukan karena virus, skabies atau budug, kemudian kasus abses (bengkak bernanah), FUS (Feline Urolith Syndrome) atau kencing berdarah pada kucing jantan dan Corona Virus.
"Kalau punya kucing kesayangan yang terlihat mengalami sakit baiknya segera dibawa ke dokter dan jangan terlalu lama mencari infomasi di medsos sehingga semakin menunda terlalu lama untuk bisa ditangani oleh dokter hewan," saran Arundhina.
(yum/yum)