Masa kampanye Pemilu 2024 membawa berkah bagi penjual bambu di Cirebon. Mereka mampu meraup banyak cuan di momen pesta demokrasi lima tahunan ini.
Salah satunya seperti yang dirasakan Jongkir (70), warga Kertasari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Dia bahkan berhasil menjual ribuan batang bambu dalam seharinya.
Baca juga: Bus Pantura Tumpangan Favorit Kelas Pekerja |
Ia mengaku, puncak penjualan bambu terjadi pada bulan Desember 2023 lalu. Dalam sehari ayah dari dua orang anak ini bisa menjual 1.000 batang bambu dan bisa meraup keuntungan sebesar Rp 1,2 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bulan Desember kemarin banyak yang beli, sehari bisa 1.000 batang bambu yang keluar. Ya kalo dihitung-hitung bersih bisa dapat Rp 1,2 juta," ungkapnya saat di temui di Jalan Fatahilah, Kelurahan Watubelah tempat ia berjualan, Selasa (23/1/2024).
Ia menuturkan, sebelum masa kampanye hanya bisa menjual bambu sebanyak 200-300 per hari dengan keuntungan sebesar Rp 300.000-Rp 400.000.
"Kalau hari-hari biasa sih batang bambu bisa ke jual 200-300 batang. Paling sama pagar bambu yang paling banyak di cari," ujarnya.
Ia menjelaskan, bambu yang paling banyak permintaan, yakni jenis bambu tali yang digunakan untuk alat peraga kampanye.
"Yang cari bambu sih dari macem-macem partai, katanya buat bendera sama baliho," paparnya.
Jenis-jenis Bambu yang Dijual
Berbagai macam ukuran bambu yang dijualnya memiliki berbagai macam harga, mulai dari bambu untuk bendera ia jual Rp 5.000 per batang. Kemudian bambu yang sudah terbelah dijualnya Rp 75.000 per ikat berisikan 100 bambu. Lalu bambu untuk baliho seharga Rp 30.000 per satu ikat berisikan 4 batang bambu.
"Alhamdulillah masa kampanye bawa berkah terutama buat saya pedagang bambu," ucap dia.
Pria yang sudah 30 tahun berjualan bambu ini menyampaikan, sebelumnya hanya berjualan bambu untuk bendera. Namun, sejak 15 tahun yang lalu ia memberanikan diri untuk sewa sebidang tanah di Jalan Fatahilah untuk membuka gerai penjualan bambu.
"Kalo bambu buat bendera kan musiman ya pas 17 agustus sampe saya kirim ke Jakarta. Tapi 15 tahun yang lalu saya beranikan diri buat sewa tanah di pinghir jalan buat jual bambu, saya sewa tanah di sini Rp 15 juta per tahun," ungkap dia.
Dibantu oleh dua orang karyawan, tempat penjualan bambu miliknya ini buka setiap hari buka mulai pukul 06.00 - 17.30 WIB.
"Saya disini di bantu sama dua orang karyawan buat bantu bikin pagar sama angkut-angkut bambu kalo ada yang beli," tegas dia.
Asal bambu yang di jual
Bambu yang di jualnya, mayoritas didapatkan dari daerah Majalengka dan Ciamis Jawa Barat. Pasalnya, daerah Cirebon bukan sentra bambu sehingga mengharuskannya mencari hingga luar Cirebon.
"Cirebon nggak ada suplai bambu, karena bambu kan banyaknya di daerah pegunungan. Saya belanja bambu dari Majalengka sama Ciamis," tutur dia.
Baca juga: 3 Pemuda Bandung Bonyok Dibogem Sejumlah OTK |
Selama puluhan tahun berjualan bambu, sejumlah aset sudah berhasil di belinya. Belum lama ini dirinya berhasil membeli tanah seluas 1.200 meter persegi dari hasil berjualan bambu.
"Belum lama alhamdulillah udah bisa ke beli tanah 1.200 meter dari hasil jual bambu," kata dia.
(mso/mso)