Kebakaran hebat melanda sebuah rumah dan toko (Ruko) dua lantai di Desa/Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan, pada Rabu (10/1/2024) malam. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun pemilik rumah harus mengalami kerugian materil ditaksir mencapai Rp 730 juta.
Berdasarkan informasi dihimpun, musibah kebakaran terjadi pada Rabu petang sekitar pukul 18.00 WIB saat sedang listrik padaman. Sementara pemilik rumah H Mansur (64) dan istrinya sudah berangkat ke masjid untuk menjalankan ibadah salat maghrib, dan di rumah ada seorang anak perempuannya.
Tanpa diketahui penyebabnya, toko di lantai bawah rumah H Mansur mengeluarkan asap tebal hingga mengejutkan anak perempuannya yang kebetulan sedang berada di ruang tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seketika anak perempuan H Mansur ini pun berteriak histeris meminta tolong warga sekitar untuk memadamkan api yang sudah berkobar memenuhi ruangan toko yang di dalamnya terdapat mesin foto kopi dan barang dagangan lain seperti sembako hingga gas 3 kg tersebut.
Teriakan ini pun langsung disambut para tetangga H Mansur berdatangan ke lokasi dan berusaha memadamkan api dengan memanfaatkan air dari selokan depan rumahnya. Tak terkecuali H Mansur yang sedang ada di masjid pun bergegas pulang saat mendapat kabar rumahnya terbakar dan berusaha mengeluarkan barang berharga yang masih mungkin diselamatkan.
Malangnya, api dengan cepat berkobar dan merembet ke ruangan disamping dan lantai atas bangunan hingga api pun sulit dipadamkan. Kejadian ini pun langsung dilaporkan warga ke kantor UPT Damkar Kuningan untuk meminta bantuan pemadaman.
Lokasi kebakaran yang teramat jauh dari kantor Damkar Kuningan, praktis menjadi kendala proses pemadaman tidak bisa dilakukan sesegera mungkin. Sekitar pukul 20.15 WIB, satu regu pemadam kebakaran dengan kendaraan blamwier yang tiba di lokasi mendapati api sudah membakar seluruh bangunan ruko dua lantai tersebut. Petugas pun langsung menyemprotkan air ke titik api yang masih menyala dan melakukan pendinginan.
Satu jam kemudian sekitar pukul 21.15 WIB, api pun dinyatakan padam. Dari hasil pendataan petugas, kebakaran yang menghanguskan seluruh bangunan dua lantai seluas 240 meter persegi tersebut berikut perabotan di dalamnya, menyebabkan kerugian materil mencapai Rp 730 juta.
"Diduga penyebab kebakaran dari korsleting listrik di toko yang di sana terdapat mesin foto kopi. Bisa jadi saat listrik padam sempat terjadi arus listrik mengalami down kemudian menimbulkan percikan api dan membakar kertas di dekatnya hingga kemudian membesar. Terlebih melihat kondisi instalasi listrik yang menumpuk, dimana colokan untuk mesin foto kopi menyatu dengan peralatan lain sehingga sangat rawan terjadi percikan api saat terjadi arus listrik tidak stabil, " ungkap Kepala UPT Damkar Kuningan Andri Arga Kusumah.
Andri menambahkan, lokasi kebakaran yang berada di ujung Selatan Kuningan menjadi kendala proses pemadaman tidak bisa segera dilakukan. Waktu yang harus ditempuh anggotanya untuk menjangkau lokasi kebakaran di Desa Subang dengan kondisi jalan berkelok hingga satu jam lebih praktis membuat penanganan kebakaran pun menjadi terlambat.
"Bahkan untuk memudahkan perjalanan ke lokasi kebakaran, kami harus mengurangi jumlah air dalam tanki kendaraan Damkar hingga seperempatnya. Sampai akhirnya tim kami tiba di lokasi saat api sudah membakar seluruh bangunan dan langsung dilakukan upaya pemadaman, " ungkapnya.
Selain menghanguskan seluruh bangunan rumah dan toko, kebakaran tersebut telah melahap sejumlah perabotan rumah tangga seperti kasur, lemari, sofa, mesin cuci dan freezer serta perabotan di toko seperti dua unit mesin foto kopi dan puluhan tabung gas serta barang dagangan lainnya yang ditaksir senilai Rp 730 juta. Atas kejadian tersebut, kini keluarga H Mansur harus mengungsi ke rumah saudaranya dan membutuhkan bantuan perbaikan rumah, makanan dan pakaian
(yum/yum)