Masjid Merah Kedung Menjangan, Dibangun dalam 100 Hari-Azan Pakai Lubang

Cirebon

Masjid Merah Kedung Menjangan, Dibangun dalam 100 Hari-Azan Pakai Lubang

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Jumat, 05 Jan 2024 07:00 WIB
Masjid Merah Kedung Menjangan Kota Cirebon.
Masjid Merah Kedung Menjangan Kota Cirebon. Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar
Cirebon - Di daerah Kedung Menjangan Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon ada sebuah masjid dengan arsitektur yang cukup unik. Bangunannya tak seperti masjid lainnya.

Atap bangunan masjidnya tak berbentuk kubah, tetapi berbentuk pagoda yang kental nuansa Hindu dan Cina. Masjid pagoda itu bernama Masjid Nurbuat yang berarti cahaya. Menurut Imam Masjid Nurbuat Sanikun (67) mengatakan di Masjid Nurbuat memiliki tiga pagoda yang ada di bagian depan dua dan di bagian dalam satu.

Menurut Sanikun, ketiga pagoda tersebut memiliki filosofinya tersendiri. Filosofi ketiga pagoda tersebut diambil dari tiga tokoh penting.

"Pagoda pertama menandakan Putri Ong Tien orang Cina yang menjadi istri Sunan Gunung Jati. Pagoda kedua menandakan Syekh Syarif Hidayatullah, dan pagoda ketiga yang ada di tengah menandakan Sunan Kudus yang juga memiliki pagoda di makamnya," kata Sanikun Rabu (3/1/2023).

Dari ketiga pagoda tersebut ada satu pagoda yang memiliki 9 tingkatan. Letaknya di atas sumur yang airnya tidak pernah habis. Menurut Sanikun 9 tingkatan tersebut memiliki arti sembilan Wali Songo.

"Wali Songo kan ada 9, nah pagoda yang di depan juga ada sembilan tingkatan," tutur Sanikun.

Tidak hanya pagoda yang memiliki makna. Untuk tiang yang menjadi penyangga masjid juga berjumlah 17 buah. Tiang tersebut memiliki arti jumlah rakaat salat selama satu hari. Sedangkan di bagian teras masjid ada 33 tiang yang menandakan jumlah zikir sebanyak 33 kali.

"Ada 17 tiang di bagian dalam masjid yang artinya 17 rakaat," kata Sanikun.

Masjid Merah Kedung Menjangan Kota Cirebon.Pengurus masjid tengah mencontohkan saat azan di lubang. Azan di masjid ini tanpa pengeras suara. Lubang tersebut digunakan juga untuk sedekah. Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Keunikan lain dari Masjid Nurbuat adalah ketika mengumandangkan adzan tidak menggunakan pengeras suara tapi menggunakan sebuah lubang yang ada di tembok yang berada tepat di samping mimbar masjid.

"Udah dari dulu kalau azan itu nggak pakai mik. Adzannya yah di lubang itu," tutur Sanikun.

Menurut Sanikun lubang tersebut juga selain digunakan untuk azan juga digunakan untuk tempat sedekah. "Di sinikan nggak ada kotak amal, soalnya kalau sedekah langsung di lubang itu," kata Sanikun.

Selain azan masjid Nurbuat juga ketika khotbah Jumat tidak menggunakan pengeras suara. Menurut Sanikun ini sengaja dilakukan untuk menjaga tradisi.

Dibangun 100 Hari

Sanikun juga menjelaskan konon Masjid Nubuat dibangun hanya dalam waktu 100 hari pada tahun 2000-an. Sebagai tukang yang ikut membangun masjid Sanikun juga merasa heran kenapa membangun masjid bisa dengan cepat. Namun ia percaya bahwa itu semua sudah menjadi kehendak Allah SWT.

"Pas pembangunan memang dimudahkan. Bahan yang dibutuhkan seperti keramik, kendi dan lainnya tiba-tiba ada aja," kata Sanikun.

Diceritakan Sanikun awalnya Masjid ini merupakan sebuah musala kecil yang terletak di tengah sungai. Namun lama-kelamaan Kiai Rohim yang menjadi pendiri masjid mendapatkan mimpi untuk membangun masjid yang berwarna merah di lokasi tersebut.

"Dulunya daerah sini sepi, baru ketika ada masjid ini mulai ramai banyak penduduk," tutur Sanikun.

Sanikun juga mengatakan memang Masjid Nurbuat ini arsitekturnya mengikuti Masjid Merah Panjunan dan Masjid Sang Cipta Rasa. Oleh karena itu di dinding masjid terlihat banyak sekali keramik serta warna yang merah yang menjadi warna dominan.

Sehingga Masjid Nurbuat sering dikenal juga dengan nama Masjid Merah Kedung Menjangan. Di depan masjid juga ada dua sumur yang konon airnya tidak pernah habis meskipun sedang musim kemarau.

Masjid Merah Kedung Menjangan mampu untuk menampung jamaah sekitar 300 orang. Menurut Sanikun jamaah yang salat di sini banyak yang berasal dari daerah jauh seperti dari Sumatra dan Kalimantan.

Bagi yang ingin melihat arsitektur unik dari Masjid Merah Kedung Menjangan dapat langsung datang di Jalan Kedung Menjangan, Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti kota Cirebon. Lokasinya persis di bagian belakang lapangan Udara Cakrabuana Cirebon. (sud/sud)



Hide Ads