Kronologi Ibu dan Bayi Indramayu Meninggal Saat Persalinan di RS

Kronologi Ibu dan Bayi Indramayu Meninggal Saat Persalinan di RS

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Rabu, 20 Des 2023 15:58 WIB
Ilustrasi Benarkah Petasan Sebabkan Bayi Meninggal
Ilustrasi (Foto: iStock)
Indramayu - Seorang ibu dan bayi di Kabupaten Indramayu meninggal dunia saat persalinan di salah satu rumah sakit daerah. Keluarga menduga ada penanganan yang membuat ibu dan bayi meninggal dunia.

Kartika dan bayinya warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur z Kabupaten Indramayu meninggal dunia pada Selasa (19/12) malam sekitar pukul 22.00 WIB di salah satu rumah sakit. Keduanya meninggal saat masih dalam proses persalinan.

Kejadian itu bermula saat korban merasa mulas pada Selasa siang. Pihak keluarga pun sempat membawa ke puskesmas sebelum akhirnya mendapat rujukan untuk dilarikan ke rumah sakit.

Tasrun (30) suami sekaligus ayah korban melihat langsung saat istri dan anaknya meninggal dunia. Menuru Tasrun, istri dan anaknya meninggal sesaat setelah tenaga medis RS memotong tali pusar.

"Katanya kalungan tali puser langsung dipotong padahal saya lihat posisi tangan bayi itu masih gerak cuma setelah dipotong tali pusernya itu bayi sudah nggak ada (meninggal)," kata Tasrul, Rabu (20/12/2023).

Tak hanya itu, Tasrun juga melihat tenaga medis menarik kepala bayi tersebut saat belum keluar sempurna. Ia menilai penanganan juga terkesan dilakukan kurang berhati-hati.

"Langsung ditarik kepalanya aja jadi ditariknya itu nggak cara pelan-pelan. Jadi posisi kepala udah nongol separo langsung diteken langsung ditarik lagi," katanya.

"Meninggalnya setelah keluar, bayinya dulu antara 15 menit atau 20 menit baru istri saya yang meninggal," imbuh Tasrun.

Tasrun mendapat konfirmasi bahwa istrinya meninggal lantaran mengidap penyakit. Padahal menurutnya hingga saat ini, Kartika sang istri tidak pernah sakit.

"Katanya ada penyakitnya padahal istri saya nggak ada penyakitnya," jelasnya.

Sebelum itu, sepupu korban Suti (32) menyebut sempat meminta tindakan operasi kepada pihak tenaga medis. Namun hal itu digubris meski kondisi korban terlihat sudah tidak memungkinkan.

"Bagian vagina itu katanya bengkak kata tiga bidan atau suster itu nggak tahu lah. Nah ini anak sudah nggak kuat, saya bilang bu SC (operasi Caesar) aja bu kasihan. Pada nggak peduli tuh pak, nggak ditanggapi," kata Suti.

Ironisnya, Suti juga mendengar bahwa ada tindakan pengguntingan pada bagian vital korban.

"Terus kan saya keluar, ibu saya masuk. Aduh nggak kuatlah nih pas digunting itu bagian vagina itu guntingnya kok sampai dalam gitu kata ibu saya tuh. Jadi ibu keluar karena nggak kuat sih. Iya ibu lihat langsung," jelasnya.

Kasus ini pun sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar membenarkan Polres Indramayu telah menerima laporan adanya malapraktik terkait penanganan persalinan. Saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan mencari alat bukti lainnya.

"Sampai saat ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan tentunya setelah dilakukan pemeriksaan kami akan melengkapi alat bukti dan juga melakukan gelar perkara untuk menentukan proses penanganan perkara ini," kata Fahri.


(dir/dir)


Hide Ads