Harga Tinggi, Petani Cabai di Indramayu 'Dipukul Mundur' Hama

Harga Tinggi, Petani Cabai di Indramayu 'Dipukul Mundur' Hama

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Jumat, 15 Des 2023 13:30 WIB
DKPP Indramayu meninjau kebun cabai yang diserang penyakit virus kuning
DKPP Indramayu meninjau kebun cabai yang diserang penyakit virus kuning (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Meroketnya harga cabai tentu menjadi berkah tersendiri bagi para petani. Namun, petani cabai di Kabupaten Indramayu seolah sedang 'dipukul' oleh faktor musim dan hama virus tanaman.

Kepala Bidang Hortikultura DKPP Kabupaten Indramayu, M. Ikhwan Farkhani saat berkunjung di kebun cabai Desa Kedokanbunder Wetan, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu menyebut harga cabai saat ini menjadi berkah bagi petani. Namun, di sisi lain tingginya harga cabai juga memberatkan konsumen secara umum.

"Untuk cabai rawit di kisaran Rp70 ribu per kilogram kepada pengepul. Ada juga yang sekitar Rp24 ribu per kilogram untuk cabai hijau lombok itu," kata Ikhwan kepada detikJabar, Jumat (15/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, tingginya harga tersebut dimungkinkan karena pasokan cabai yang menipis. Di Kabupaten Indramayu misalnya, banyak kebun cabai yang kembali difungsikan untuk persiapan musim tanam padi. Pengurangan kebun terjadi sejak memasuki awal November kemarin.

"Bulan Oktober masih bagus produksinya. Nah pas masuk November mulai berkurang, karena banyak lahan yang dipersiapkan untuk tanam padi," ujar Ikhwan.

ADVERTISEMENT

Selain itu, faktor serangan virus dan hama pada transisi musim seperti ini juga memberatkan para petani. Sebab, di beberapa titik banyak tanaman yang diserang virus kuning, kerdil hingga serangan hama tikus.

"Produksinya diperkirakan masih tersisa sampai saat ini paling sepuluh persen," kata Ikhwan memperkirakan produksi cabai di Indramayu.

Kondisi itu juga diakui Rasmadi (53) petani cabai lombok. Sejak awal November kemarin, kebun cabai seluas 100 bata itu diserang virus kuning. Sehingga, selain menghambat pertumbuhan juga mengurangi produksi.

Meski begitu, demi bisa mendapat penghasilan di momen tingginya harga cabai, ia rela merogoh kocek tambahan untuk membeli bibit baru hingga pemupukan.

"Ya main tambal sulam tanaman aja. Yang mati atau nggak tumbuh diganti. Ini mending mulai terlihat pulih," katanya.

Sekedar diketahui, DKPP Indramayu juga memberikan sedikit bantuan pupuk kepada petani cabai. Hal ini agar petani tetap bisa mempertahankan produksinya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads