Belasan pelajar di Indramayu keluar dari jerat geng motor. Mereka didesak orang tuanya untuk membubarkan geng motor usai kerap berbuat ulah.
Ada 13 pelajar dari MTs Negeri yang berada di Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Diketahui, mereka sebelumnya termasuk geng motor NESIXYU.
"Ada 13 pelajar MTs Negeri (keluar dari geng motor), mereka rata-rata mereka kelas 2 dan 3," kata Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar melalui Kapolsek Krangkeng Iptu Tarno, Rabu (13/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan beberapa hari sebelumnya mereka terlibat dalam aksi tawuran. Aksi itu diketahui pihak sekolah yang kemudian memanggil orang tua dari para pelajar tersebut.
"Jadi dua hari sebelumnya itu meraka melakukan tawuran. Dari laporan mereka itu menghadang anak SMA karena ada masalah pribadi," kata Tarno.
Para orang tua kemudian meminta agar anak-anaknya itu membubarkan diri. Hingga akhirnya, mereka pun sepakat untuk membubarkan diri. Deklarasi pembubaran geng motor itu pun disaksikan oleh pihak kepolisian.
Saat deklarasi pembubaran, orang tua para pelajar itu sempat meminta agar polisi memberikan hukuman kurungan. Alasannya agar bisa menjadikan efek jera bagi anak-anaknya yang terlibat aksi tawuran tersebut.
"Kalau kasih hukuman kan ada aturannya. Mereka (13 pelajar) harus wajib lapor ke Polsek selama masa pembinaan," jelasnya.
Tarno menambahkan pembubaran ini juga sekaligus program dari Polsek Krangkeng untuk mencegah munculnya geng motor. Pembubaran juga dilakukan setelah mendengar para orang tua yang khawatir akan anaknya terlibat tindakan menyimpang.
"Kami berharap warga dapat kembali beraktivitas tanpa terhantui rasa takut akan adanya teror dari geng motor," tambahnya
(dir/dir)